Konferensi Internasional Pasca UNAIR, Ulas Pikiran Multidisiplin Pasca Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemaparan materi dalam konferensi internasional Pasca UNAIR yang kelima. (Foto: Dokumen pribadi)

UNAIR NEWS – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Pasca UNAIR) menggelar konferensi internasional kelima bersama Research Synergy Foundation, Universitas Mulawarman, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sultan Agung, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Kegiatan itu diselenggarakan secara virtual pada, Rabu (8/9/2021).

Konferensi itu merupakan acara tahunan sejak tahun 2017. Tahun ini, Pasca UNAIR mengusung tema Managing the New Normality: Multidisciplinary Research in The Post-Pandemic Time. Tujuan dari konferensi itu yakni sebagai wadah berbagi pemikiran dalam berbagai disiplin ilmu. 

Dr. Nuri Herachwati, Dra.Ec., M.Si., M.Sc., selaku ketua pelaksana dari konferensi tersebut, hadir memberi sambutan. “Total terdapat 123 makalah yang telah ditinjau, dari empat negara yakni Indonesia, Taiwan, Amerika Serikat, dan Timor Leste dan menjadi bahan presentasi pada konferensi kali ini. Kami juga menyambut lebih dari 100 peserta online (dalam jaringan, Red) dari berbagai negara,” tutur Dr. Nuri yang merupakan Dosen Pasca UNAIR itu. 

Sementara itu, Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D selaku direktur Pasca UNAIR menyampaikan bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas terselenggaranya konferensi kelima Pasca UNAIR. “Acara ini memungkinkan kita untuk saling berbagi pengetahuan terkait isu-isu seputar pasca pandemi Covid-19 dari berbagai multidisiplin,” tuturnya.

Menurut Prof. Badri, pandemi Covid-19 tidak hanya mengalami krisis dari sisi kesehatan. Melainkan juga melibatkan krisis dari berbagai dimensi, termasuk juga ekonomi. “Dengan demikian, melalui konferensi multidisiplin ini kami mengharap ada solusi komprehensif yang lebih baik untuk menangani berbagai krisis yang ada,” terang Prof. Badri. 

Selain itu, Rektor UNAIR Prof. Nasih menuturkan, bahwa tantangan dari pandemi Covid-19 dapat diatasi dengan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, menurutnya, perguruan tinggi harus mampu menjadi pionir mengatasi pandemi secara ilmiah dengan sinergi perspektif multidisiplin.

“Saya yakin, melalui konferensi ini para peserta konferensi akan menemukan ide baru, energi segar, dan kemitraan baru untuk menopang upaya dalam penelitian multidisiplin di masa pasca pandemi. Bersama-sama, mari kita percepat pertukaran ide dan meningkatkan praktik multidisiplin yang lebih baik,” tutup rektor kelahiran Lamongan tersebut.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp