Mahasiswa Battra UNAIR Lolos Pendanaan saat Jalankan Misi Kemanusiaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tim Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang terdiri sebanyak 11 orang dari Himpunan Mahasiswa (Hima) D3 dan D4 Pengobat Tradisional (Battra) UNAIR berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi sebesar 28 juta.

Tim dari Hima Battra mengangkat judul proposal ‘Battra Care (Peningkatan Kualitas Hidup Pra-Lansia melalui Pendekatan Pengobatan Tradisional di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo)’. Program ini berlangsung selama dua bulan secara hybrid (online dan offline) mulai Agustus-September 2021 tiap akhir pekan sehingga terdapat delapan kali pertemuan.

“Sebelum program ini berjalan, Hima Battra sudah pernah pengabdian di desa ini, sehingga kurang lebih kami mengetahui masalah di desa itu seperti apa,” ucap Bunga Azka Salsabilla Afandi selaku ketua.

Pihak desa menyebutkan terdapat dua jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) yakni hipertensi dan diabetes yang terbilang tinggi daripada data penyakit lainnya. Dalam hal ini, program utama yang ditawarkan tim berupa terapi akupuntur dan auriculopuncture.

Selanjutnya tim battra care juga mengajarkan asuhan mandiri berupa acupressure, terapi nutrisi dan terapi herbal pada warga yang mengalami hipertensi dan diabetes. Karena menurut Bunga, terapi tersebut bisa dilakukan secara mandiri sehingga nantinya bisa dipraktekkan pasca program.

Masyarakat juga terlibat aktif dalam kegiatan program regrow tanaman herbal.  Dalam proses ini memanfaatkan kembali bahan dapur atau herbal yang dapat bermanfaat untuk hipertensi, diabetes, dll. 

Sebagai evaluasi rutin tim juga memberikan fasilitas general check up dengan pendekatan TCM (Traditional Chinese Medicine) yaitu dengan cara memeriksa keadaan lidah, nadi, serta pengamatan fisik untuk menentukan sindrom penyakit sebagai langkah awal untuk menentukan jenis terapi yang sesuai.

“Selain itu, tim juga  membentuk kader yang nanti akan diberikan pembekalan materi berupa diversifikasi jamu dan pembuatan handsanitizer dari daun sirih sembari membantu menjadikan kampung sadar prokes,” imbuh Bunga.

Pada sesi penutupan kegiatan, tim pengmas berencana melakukan pembagian paket herbal serta melaksanakan workshop dan seminar mengenai Tanaman Obat Keluarga (Toga) kepada masyarakat desa. Tim juga berharap, Puskesmas Desa Segoro Tambak bisa melakukan program lanjutan sehingga angka PTM dapat mengalami penurunan.

“Harapannya, kualitas hidup masyarakat Segoro Tambak bisa meningkat khususnya untuk yang usia pra-lansia sehingga ilmu yang kami bagi itu bisa bermanfaat,” pungkas mahasiswa Battra itu. (*)

Penulis : Viradyah Lulut Santosa

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp