HIMA Studi Kejepangan UNAIR Ajak Peserta Webinar Jadi Kreator Konten

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Poster webinar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Studi Kejepangan Universitas Airlangga (UNAIR). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia, membuka peluang besar bagi seseorang untuk menjadi content creator. Sayangnya, peluang emas ini jarang dilirik dan dipergunakan dengan baik.

Untuk itu, pada Sabtu (5/9), Himpunan Mahasiswa (HIMA) Studi Kejepangan Universitas Airlangga (UNAIR) menggagas webinar yang mengajak peserta agar tidak hanya menjadi penikmat konten, namun juga sebagai content creator yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Webinar bertajuk “Achieve Business Opportunities with Digital Content” tersebut mengundang Nadia Damara, creative director Studio Damara sebagai pemateri utama.

Materi dibuka oleh penjelasan dan modal penting untuk menjadi konten kreator. Nadia menjelaskan bahwa konten yang dihasilkan tidak melulu berbentuk video, namun juga dapat berupa gambar grafis, artikel, dan podcast. Selain gadget dan internet, seorang kreator harus memiliki kepercayaan diri dan juga konsistensi yang tinggi. “Bahkan aku yakin, hanya satu dari sejuta orang yang upload satu video langsung viral. Karena menjadi viral dan punya banyak jam tayang itu juga butuh usaha dan konsistensi yang tinggi,” sebutnya.

Dalam membuat materi konten, Nadia menyarankan peserta webinar untuk mengupayakan kemampuan yang dimiliki namun tidak perfeksionis. “Jangan menunggu kontennya sempurna baru diupload, toh kamu juga telah melakukan apa yang terbaik yang kamu punya, kalau ada feedback bisa jadi saran kita ke depannya,” tambahnya.

Ia juga membagikan tahapan yang ia lalui selama membuat konten yaitu brainstorming, storyboard, photoshoot, editing, publishing dan juga evaluation. “Tentunya bisa berbeda-beda per kreator, tapi untuk garis besarnya kira-kira sama,” sebutnya.

Selama menjalani pekerjaan ini, Nadia mengaku mendapatkan jam kerja yang fleksibel, barang gratis serta berbagai kesempatan lainnya. Namun, keuntungan yang didapatkan juga tak lupa diimbangi dengan risiko berupa terlalu banyak kompetitor, adanya perang konten, dan juga risiko stres.

Menjalani profesi kreator konten juga harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap publik. Tanggung Jawab itu artinya konten yang dihasilkan bukan hasil plagiarisme dan memiliki value untuk audiens. “Sebagai konten kreator kita sudah seharusnya membayar waktu yang diluangkan audiens untuk menonton atau melihat kita,” ungkapnya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp