Bikin Website Khusus Perantau Antarkan Tim UNAIR Lolos Pendanaan PKM-RSH 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Ksatria Airlangga kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Kali ini, Tim Inamigratory berhasil lolos pendanaan dalam program Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2021. Mereka adalah Abdul Rohman, Vita Amalia Hidayati, dan Laililia Binti Mohammad Sofyan yang berhasil membuat website khusus untuk para perantau yang ada di Indonesia.

Abdul Rohman selaku Ketua Tim Inamigratory menuturkan bahwa saat ini antusias para perantau untuk mencari pekerjaan guna memenuhi kebutuhan hidup sangat tinggi. Namun, kondisi tersebut tidak didukung oleh tersedianya lapangan pekerjaan dan pengetahuan masyarakat desa yang masih minim.

“Kami kemudian mengangkat fenomena tersebut sebagai suatu strategi dalam meningkatkan kualitas serta daya saing bagi para perantau, khususnya yang ada di Indonesia,” terangnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, tim kemudian melakukan observasi, mengumpulkan data, dan menganalisis data yang diperoleh. Selain itu, tim juga melakukan penelitian lanjutan terkait trial and error untuk mengetahui efisiensi dari penelitian yang dilakukan.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu mengungkapkan bahwa konsep dasar dari website Inamigratory, dirumuskan atas dasar generalisasi dari perilaku mobilitas perpindahan penduduk yang lebih terstruktur. Tim kemudian mendesain strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan perantauan penduduk yang kurang terkonsep tersebut.

“Dalam pengaplikasiannya, kami menggunakan media berupa website yang telah didesain berdasarkan konsep Inamigratory,” jelasnya.

Tim mendesain Global Value Chain (GVC) sebagai sistem peer to peer yang berfungsi dalam membantu sinkronisasi database calon perantau dengan database kriteria berdasarkan lowongan pekerjaan. Tak hanya itu, bidang keahlian yang dimiliki oleh para calon perantau juga ada dalam database tersebut.

Tim Inamigratory berhasil yang berhasil lolos pendanaan dalam PKM-RSH 2021. (Foto : istimewa)

“GVC juga berperan sebagai suatu sistem yang menekankan pada penambahan value added terhadap setiap perantau sehingga nantinya mereka memiliki kemampuan dan daya saing yang lebih baik ketika merantau,” ungkapnya.

Tim juga mendesain knowledge management untuk menciptakan media sebagai tempat pengelolaan informasi dari berbagai pengalaman dan strategi yang telah dialami oleh para perantau sebelumnya. Dengan demikian, para calon perantau telah memiliki strategi serta informasi yang dibutuhkan tanpa harus mengulangi berbagai kesalahan dan kegagalan.

Mahasiswa Akuntansi asal Madura itu menjelaskan bahwa penelitian timnya akan memberikan manfaat untuk masyarakat dan pemerintah. Masyarakat utamanya para perantau melalui website tersebut, bisa mempermudah mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan bakat.

“Selain itu, akan memberikan pengalaman bagi para perantau agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan oleh perantau sebelumnya,” paparnya.

Pemerintah juga dapat memecahkan masalah persebaran penduduk yang tidak merata dengan konsep yang akan tim gunakan. Konsep tersebut bisa mengurangi tingkat kriminalitas, angka kemiskinan, dan perkampungan kumuh di perkotaan.

“Konsep Inamigratory dapat memunculkan komunitas perantauan di Indonesia dan modal sosial bagi masyarakat Madura untuk mengembangkan wilayah Madura,” imbuhnya.

Hingga saat ini, penelitian sudah sampai di titik akhir. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa konsep Inamigratory dapat menekan dampak yang ditimbulkan dari perantauan. Website karya tim dapat diakses melalui laman https://www.inamigratory.com/.

“Dengan Inamigratory, wujudkan perantauan sukses dan berkualitas,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp