Cerita Alumnus UNAIR Kerja Engineer Shopee Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Cerita Alumnus UNAIR Kerja Engineer Shopee Indonesia
Pengenalan Suasana Kerja Di Shopee Indonesia.

UNAIR NEWS – Cerita Alumnus UNAIR Kerja Engineer Shopee Indonesia. Perkembangan industri merupakan suatu bahasan yang menarik di kalangan usia-usia produktif. Saat ini industri 4.0 bukan suatu hal yang baru untuk dibahas, tetapi saat ini sudah mulai memikirkan peluang industri 5.0. Era pandemi yang menuntut segala aktivitas secara virtual dapat mendorong perencanaan industri 5.0 semakin gencar.

Sebelum memasuki era industri 5.0, perlu kita kuasai atau paling tidak memahami seluruh komponen yang ada pada industri 4.0. Komponen-komponen tersebut dapat berupa sistem, perangkat (software dan hardware), kebijakan, dan sebagainya. Tersedia juga empat bidang (divisi) penting yang ada seperti bagian produk, desain, data, dan sistem (Engineer). Semua hal tersebut penting untuk kita ketahui dan pilih sesuai passion masing-masing untuk menghadapi era baru tersebut.

Sistem Sprint

Kretawiweka Nuraga Sani sebagai Software Engineer, Frontend Shopee Indonesia mengatakan bahwa alur kerja (workflow) selama ini menggunakan sistem sprint (scrum). Dalam acara HISTORI HIMASI Industrial Trip UNAIR 2021 (29/8/2021), ia jelaskan bahwa sistem yang dimaksud yakni suatu metode pengembangan software yang fleksibel dan cepat (gesit). 

“Misalkan aku sebagai tim payment, nah manajerku ingin mengintegrasi pembayaran via (misal) minimarket. Nantinya pemilik produk akan memasukkan backlog di task engineer dan pemiliknya (product manager) berdiskusi skala master engineer untuk membahas terkait task yang akan dikerjakan,” jelasnya.

Alumnus Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR itu mengatakan bahwa proses kerja sprint memakan waktu selama satu hingga empat minggu. Namun, waktu yang dibutuhkan tersebut juga bergantung pada kebutuhan tim. Setelah berjalan selama waktu yang ditentukan, selanjutnya melakukan proses sprint planning yakni memasukkan semua task ke dalam task sprint

“Menurut scrum master-ku dua minggu sudah paling pas dan sesuai dengan kondisi tim saat ini. 

Komunikasi Virtual

Eka mengaku selama ini remote working timnya berjalan dengan baik meskipun bekerja secara daring akibat pandemi. Beberapa aplikasi seperti Zoom, Google Meet, See Talk, dan Mattermost digunakan sebagai media komunikasi secara virtual maupun pesan. Sedangkan aplikasi untuk mengerjakan task nya selama ini menggunakan software seperti Figma, AdobeXd, GitLab, dll. Selain aplikasi sebagai alat dan komunikasi, ia mengaku bahwa timnya juga menerapkan sikap selalu siaga dan respon cepat agar pekerjaan berjalan lancar.

“Dalam dunia kerja itu meskipun melakukan remote working (berpikir) bagaimana caranya agar tetap berjalan dengan baik, bahkan bisa lebih baik dari bekerja secara normal,” katanya.

Sebagai tambahan, Eka bercerita bahwa sebelum bekerja di Shopee Indonesia pelamar kerja akan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yakni interview berupa pemberian beberapa pertanyaan dan tes live coding di hadapan penguji. Setelah itu akan ada tahap seperti masa percobaan selama tiga bulan. Dalam masa percobaan tersebut karyawan tidak akan langsung menangani barang atau hal yang berkaitan dengan Shopee. Mereka akan mengerjakan tugas yang bertujuan agar lebih mengenal sistem kerja yang sudah berjalan serta untuk mengetahui kebiasaan karyawan tersebut.

Penulis: Muhammad Ichwan Firmansyah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp