Dukung SDG Bidang 4, FIB UNAIR Bareng INOVASI Adakan Pengmas di Paciran

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Koordinator Program Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, S.S., M.A.,saat memberikan sambutan. (Foto: Erika Eight N)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga bekerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat mendukung SDG Bidang 4, yakni Pendidikan pada Sabtu pagi (4/9/2021).  Kegiatan itu bertajuk Penguatan Karakter dan Keterampilan Adab XXI Sebagai Penerapan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pembentukan Simpul-simpul Perubahan pada Madrasah Ibtidaiyah. Program kemitraan tersebut merupakan hasil kerja sama Universitas Airlangga dan Inovasi Anak Sekolah Indonesia Kemitraan Australia Indonesia (INOVASI) bersama Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kab. Lamongan dan Sidoarjo. 

Menurut Koordinator Program Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, S.S., M.A., agenda yang telah dirancang sejak tahun lalu itu bertujuan untuk membentuk karakter pelajar Madrasah disertai simpul-simpul yang jelas. Artinya ada tugas yang jelas bagi setiap pihak. Khususnya di tujuh MI di Paciran, Lamongan dan enam MI di Sidoarjo. 

“Misalnya kalau di kelas, siapa guru atau murid yang dipilih. Keluaran program ini, masing-masing sekolah ada satu keunggulan fokus karakter. Misalnya, kedisiplinan; literasi; atau kejujuran,” ujar Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR itu.

Ikhsan mengatakan, program tersebut berjalan secara berkelanjutan sejak Juni 2021. Seluruh aspek di sekolah mulai dari kepala madrasah; pengurus yayasan; perwakilan orang tua; hingga perwakilan guru diundang bergantian untuk merumuskan program pengembangan karakter keterampilan Abad 21 dan Profil Pelajar Pancasila. 

Kali ini sedikitnya ada 50 Guru dan Kepala Madrasah dari tujuh sekolah di Kecamatan Paciran yang ikut serta. Kegiatan yang dilakukan berupa pendampingan, forum group discussion, dan pemberian materi dari LP Ma’arif NU. Seluruh praktisi yang hadir saat itu diajak berpikir kritis mengenai cara menggali potensi dari masing-masing madrasah, serta bagaimana penerapannya di masing-masing kelas.

“Hari ini masih jadi gambaran besar, belum sampai teknis. Kita sharing dan tanya jawab aktif terkait program keterampilan Abad 21 serta Profil Pelajar Pancasila yang nantinya akan diterapkan di kelas seperti apa. Ada 16 keterampilan Abad 21, sekarang satu tahun bisa satu atau dua karakter misalnya,” tuturnya.

Ikhsan menyampaikan, daerah Paciran dan Sidoarjo cocok dengan sampel yang diperlukan. Berdasarkan pemetaan, Ikhsan menyoroti Jawa Timur sebagai daerah pesisir sekaligus agraris dan industrial. 

“Pesisir agraris sangat cocok dengan Paciran, sedangkan Sidoarjo sebagai daerah industrial. Itu dua nilai yang mewakili dua karakter masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Sementara itu, satu kegiatan terakhir akan segera dilangsungkan dalam dua atau tiga minggu yang akan datang. Sebelum itu, Ikhsan mengatakan pihaknya akan datang ke sekolah untuk melakukan pendampingan di masing-masing Madrasah. 

Ikhsan mengatakan, hasil dari program tersebut nantinya akan digelar-karyakan. Pihaknya juga akan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang ada ke pengambil keputusan tingkat daerah, salah satunya ke Bupati. 

“Harapannya, kita sudah punya template pendidikan karakter yang tetap. Yang bisa dicontoh oleh madrasah yang lain. Walaupun beda level, atau barangkali bagi sekolah negeri,” tandasnya. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp