Kajian KKI UNAIR Banyuwangi Ulas Prestasi sebagai Seorang Mahasiswa Muslim

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Bintang Gumilang ketika menyampaikan paparan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Prestasi, sejauh ini masih sering diterjemahkan oleh kebanyakan orang sebagai sebuah pencapaian yang terkonfirmasi menggunakan sertifikat, piagam ataupun piala. Padahal tidak demikian, jika mengacu pada KBBI dan penjelasan secara umum, prestasi dapat diartikan sebagai capaian individu dari apa yang telah ia usahakan.

Jumat (03/09) malam, Komikat Kerohanian Islam (KKI) PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR) di Banyuwangi kembali menggelar kajian rutinnya. Dalam kesempatan tersebut, Bintang Gumilang hadir untuk membagikan gagasannya dalam kajian dengan tema Menjadi Mahasiswa Muslim Berprestasi.

Mengawali pemaparannya, Demisioner Presiden BEM UNAIR 2014 tersebut menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus dalam agama islam, Allah mengisyaratkan bahwa sebagai seorang muslim kita harus memiliki sebuah visi untuk mencapai sesuatu. Dengan adanya hal itu, seseorang akan bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik.

“Contoh sederhananya adanya surga dan neraka sebagai balasan amal kita selama hidup, sehingga kita akan senantiasa beramal baik dan memperbaiki diri,” ungkapnya.

Dirinya melanjutkan, dari adanya hal itu menunjukkan bahwa manusia membutuhkan sebuah gambaran atau pandangan dari apa yang ingin dicapai. Sehingga, manusia tidak terjebak dalam sebuah stagnasi yang berkutat dalam hal yang tidak membuat kita berkembang.

Bintang menjelaskan, bahwa agama islam mengajarkan seseorang untuk menjalani sesuatu dengan semaksimal mungkin. Hal tersebut difirmankan dalam QS. Al-Mulk Ayat 2 yang artinya Dialah (allah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu siapa yang lebih baik amalnya.

“Dalam firman tersebut digunakan kata ahsanu amala, bukan aksaru amala karena yang dinilai adalah kualitas amal dari seorang hamba, bukan banyak atau sedikitnya, karena pahala adalah hak prerogatif Allah semata,” ungkapnya.

Dirinya menuturkan dari apa yang diisyaratkan allah dalam firmannya, sebagai seorang muslim harus mampu mengejawantahkan hal tersebut dalam menjalani kehidupan. Seorang muslim harus memiliki target dalam menjalani hidup baik urusan dunia maupun akhirat dengan maksimal.

“Maka ketika kita sudah menetapkan target, tujuan ataupun cita-cita kemudian setelah usaha yang kita lakukan target tersebut tercapai, maka itu bisa dikatakan sebuah prestasi,” ujarnya.

Bintang menyampaikan bahwa prestasi bukan hanya sesuatu yang mendapatkan penghargaan dari sebuah instansi saja. Namun juga hal-hal atau target yang membawa seseorang menjadi lebih baik setelah menjalaninya dengan maksimal.

Dalam ranah sebagai mahasiswa ia mengungkapkan terdapat 3 aspek yang menjadi indikator dalam mencapai kualitas prestasi yang baik. Yakni aspek fikriah, ruhaniah dan ilmiah.

“Bagaimana lalu apa yang kita kerjakan dengan konsisten bisa meningkatkan nalar kritis kita, meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah serta memberikan wawasan baru bagi seseorang menjadi indikator apa yang kita kerjakan layak kita apresiasi sebagai prestasi atau tidak,” tuturnya.

Mengakhiri pemaparannya, bintang mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan kecil yang konsisten dapat dilakukan dan membawa seseorang menjadi sebuah pribadi menjadi lebih baik sesuai dengan 3 aspek diatas juga bisa disebut sebagai prestasi.

“Seperti misalnya kita bisa konsisten membaca buku 1 bulan sekali, aktif berdiskusi atau mengkaji permasalahan terkini, aktif berorganisasi menambah pengalaman ataupun melakukan sunnah dengan istiqomah,” ujarnya. 

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp