Adakan Sesi Final EWBC, FKM UNAIR Undang Young Entrepreneur Academy sebagai Juri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Muthy Santika (Mentor Young Entrepreneur Academy) memberikan sambutannya dalam acara pembukaan EWBC 2021. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Adakan kolaborasi perdana, departemen APHSA dan B-PHA di BEM FKM UNAIR gelar kegiatan Entrepreneurship Workshop and Business Plan Competition (EWBC) 2021. Lomba business plan yang membuka pendaftaran sejak bulan Juni tersebut, kini sudah memasuki tahap final dengan 10 peserta yang terpilih untuk maju ke tahap presentasi. Untuk kesempatan kali ini, tak hanya dari kalangan akademisi di UNAIR, panitia juga bekerja sama dengan sekolah entrepreneur di Indonesia yakni Young Entrepreneur Academy (YEA) untuk menjadi juri di sesi final EWBC 2021 yang diadakan pada hari Kamis (02/09/2021).

Sekolah entrepreneur yang didirikan pada tanggal 31 Oktober 2007 di bawah naungan PT Momentum Entrepreneur Mindset tersebut mendatangkan salah satu mentornya yakni Muthy Santika untuk menjadi juri. Tak hanya saat final, namun pihak YEA juga sebelumnya telah berpartisipasi menjadi juri pada babak penyisihan proposal business plan EWBC.

“Sudah banyak disinggung mengenai pentingnya jiwa entrepreneurship apalagi seperti yang kita tahu saat ini kita dalam kondisi yang tidak seperti biasanya yaitu new normal. Walaupun kita sudah di era new normal tapi mungkin kita tidak akan tahu kapan akan benar-benar kembali seperti dulu. Maka disini sangat penting kita menumbuhkan jiwa entrepreneurship karena mungkin kurangnya lapangan pekerjaan dan terbatasnya lapangan pekerjaan,” ungkap Muthy Santika dalam sambutannya.

Diantara banyaknya platform mentor entrepreneurship yang ada, panitia memilih Young Entrepreneur Academy karena dirasa paling maksimal dalam memberikan mentoring. Mengingat sebenarnya konsep awal kegiatan EWBC disertari sesi mentoring bagi pemenang lomba.

“Kemarin itu niatnya mau ada mentoring, jadi cari-cari platform yang biasa mengadakan mentoring gitu. Kebanyakan hanya memberi mentoring lewat grup atau memberi modul saja, hanya YEA ini yang malah mengajak untuk diskusi lebih lanjut kita maunya gimana,” ungkap Chelomita Malindra Purnamayanti selaku ketua pelaksana EWBC 2021.

Namun sangat disayangkan, sambung mahasiswa yang akrab disapa Chelo tersebut, dikarenakan suatu kendala maka panitia tidak jadi mengadakan sesi mentoring. Setelah berdiskusi dengan pihak YEA, mereka setuju untuk menjadi juri dan akan menjadi narasumber di acara workshop pada bulan Oktober nanti yang termasuk dalam serangkaian acara EWBC 2021.

Meskipun tidak jadi diadakan mentoring, diharapkan adanya kegiatan lomba business plan tersebut dapat melatih kreativitas mahasiswa untuk dapat berpikir lebih jauh dalam menuangkan ide bisnis yang kreatif dan inovatif melalui tulisan. Dengan harapan bahwa kedepannya dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa dan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Business plan peserta betul-betul kreatif banyak ide-ide bisnis baru yang sangat potensial. Jadi walaupun misalnya nanti ada yang tidak berhasil, tetap semangat untuk selalu berkreasi dan menjalankan bisnisnya. Karena namanya yang jadi pengusaha itu tidak bisa instan, banyak sekali prosesnya. Jadi mudah-mudahan tidak sampai sini saja dan tetap semangat untuk tetap menjalankan business plan-nya serta bisa membuka lapangan pekerjaan baru,” pesan Muthy Santika dalam akhir sambutannya.

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp