Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR Support Penuh Mahasiswanya pada Program IISMA

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Cinta Atsa Mahesarani (kiri) dan Jonathan Mark Hamonangan (kanan). (Foto: Tim FKH)

UNAIR NEWS – Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan program mobilitas internasional mahasiswa Indonesia yang membuka kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi bereputasi manapun di dunia untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-citanya. 

Skema ini dikelola secara terpusat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan terbuka untuk mahasiswa sarjana dari seluruh perguruan tinggi Indonesia di bawah Ditjen Dikti.

Dari hasil rangkaian seleksi, pada tahun ini, Universitas Airlangga (UNAIR) mengirimkan 51 orang mahasiswanya untuk mengikuti program IISMA. Dua diantaranya berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yaitu Cinta Atsa Mahesarani (FKH 2019) dan Jonathan Mark Hamonangan (FKH 2019). Mereka berdua terpilih untuk mengikuti student exchange di University of Padua Italy.

Kepada UNAIR NEWS Senin (30/8), Wakil Dekan 1 FKH UNAIR, Dr. Rimayanti, drh., M. Kes. menyampaikan bahwa bersama support penuh dari AGE, fakultas memberikan dukungan berupa persiapan dokumen yang diperlukan dari fakultas agar mahasiswa berangkat dengan mantab dan hati tenang, karena sudah dipersiapkan semua kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk kegiatan student exchange.

“Mahasiswa diharapkan bisa mengikuti program student exchange tersebut dengan maksimal.  Bekal percaya diri dan kemampuan berkomunikasi dengan baik harus dimiliki oleh mahasiswa agar bisa mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri dengan menyenangkan,” ungkap dokter Rima.  

Lebih lanjut, dokter Rima mengingatkan Cinta dan Jonathan yang berada jauh dari tanah air dan juga masih dalam masa pandemi, hendaknya tetap menjaga kesehatan, kewaspadaan dan kehati-hatian.  Wawasan kebangsaan hendaknya dipegang teguh oleh mahasiswa, serta harus menjaga nama baik almamater UNAIR dan negara Indonesia.  

“Mahasiswa selain harus semangat mempelajari bidang ilmu sesuai prodi, juga perlu menambah wawasan tentang dunia luar dan budaya negara lain selama mengikuti student exchange.  Diharapkan setelah selesai program student exchange, mahasiswa dapat membagikan pengalamannya kepada mahasiswa lain dan juga memberikan masukan mengenai pengetahuan yg diperoleh agar bisa diadopsi dan dikembangkan disini,” imbuh dokter Rima.

Dokter Rima menyampaikan FKH memiliki Tim Konversi yang nantinya akan memproses transfer kredit mata kuliah peserta student exchange.  Mata kuliah yang diambil di perguruan tinggi tempat mahasiswa melaksanakan student exchange, tandasnya, akan memperoleh konversi ke dalam mata kuliah prodi di FKH UNAIR. Tim Konversi fakultas akan mencermati setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan diberikan konversi atau tambahan kredit.

Ke depannya, fakultas akan terus mendorong mahasiswa agar mempunyai keinginan untuk belajar di Perguruan Tinggi luar negeri sehingga lebih banyak mahasiswa FKH yang bisa mengikuti program student exchange

“Fakultas akan mengundang mahasiswa yang tengah melaksanakan program student exchange melalui tatap maya atau virtual meeting dan bercerita mengenai pengalaman belajar di luar negeri agar bisa memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang lain untuk melakukan hal yang sama dengan mereka,” ujar dokter Rima.

Selain itu, pungkasnya, pihaknya juga akan mengundang para mahasiswa yang pernah mengikuti student exchange untuk berbagi pengalamannya baik melalui webinar atau zoom meeting terutama bagi mahasiswa baru untuk menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri bahwa mahasiswa mampu utk mendapatkan kesempatan mengikuti student exchange

Penulis : Muhammad Suryadiningrat

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp