Kelompok 36 KKN UNAIR Kembangkan Produk Kerupuk Pamurbaya UMKM dengan Rasa Kekinian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim KKN BBM 64 UNAIR Kelompok 36 dengan produk kerupuk pamurbaya varian rasa baru. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Kondisi pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat pengabdian para Ksatria Universitas Airlangga (UNAIR). Hal ini terbukti dengan tetap diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 64 UNAIR. Salah satunya adalah Tim KKN Kelompok 36 yang berhasil memberikan inovasi pangan baru untuk varian rasa kerupuk pada UMKM di Gunung Anyar Tambak, Surabaya.

UNAIR NEWS berhasil mewawancarai Mega Amelia Maufidah, Mohammad Syalman Alfaridzi, dan Nuriyah Amalia selaku Penanggung Jawab program kerja bidang ekonomi. Menurut Mega, Tim KKN Kelompok 36 berhasil memberikan inovasi baru terhadap varian rasa kerupuk dengan rasa kekinian yang disukai oleh millenial.

“Kami menambah dua vairan rasa baru yaitu rasa pedas daun jeruk dan rasa jagung manis. Sebelumnya kerupuk tidak memiliki varian rasa apapun. Hanya jenisnya yang berbeda, seperti kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk bayam, kerupuk buah naga dan lainnya,” jelasnya.

Selain menambah varian rasa, Tim KKN juga membantu memasarkan kerupuk Pamurbaya kepada kalangan pemuda dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hal tersebut karena para pemuda juga mendominasi penggunaan internet, utamanya media sosial. 

“Dalam melakukan kegiatan ini, kami melakukan kerja sama dengan Ibu Norizul Inayah yang merupakan pemilik usaha Kerupuk Pamurbaya di daerah Gunung Anyar Tambak,” terangnya.

Syalman kemudian menambahkan bahwa untuk saat ini, Tim KKN membantu memasarkan produk melalui market place Shopee agar produk bisa lebih dikenal secara luas. Untuk ke depannya, Tim berharap untuk sistem pengemasan kerupuk agar bisa dalam bentuk hampers untuk menarik perhatian pelanggan

“Tujuannya tidak hanya untuk dikonsumsi saja, tetapi bisa juga dibuat buah tangan,” tambahnya.

Pada akhir, Amalia berharap usaha kerupuk Pamurbaya di daerah Gunung Anyar Tambak dapat Lebih maju dan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Semoga para pelaku usaha dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media untuk pemasaran.

Amalia menuturkan bahwa para pembeli kerupuk dengan varian rasa baru merasa puas dan ingin membeli kembali. Menurutnya, banyak dari pembeli yang mengatakan bahwa rasa dari kerupuk tersebut menjadi lebih enak dan lebih variatif.

“Pada saat kami mencoba melakukan pemasaran di kalangan anak muda melalui platform media sosial dengan sistem pre-order, jumlah total pesanan mencapai 53 pesanan kerupuk,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp