Eksplorasi Senyawa Aktif Tanaman Asli Indonesia dalam Drug Discovery Obat Covid-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh WowKeren

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI menunjukkan masih adanya penambahan jumlah penderita Covid-19 sampai Agustus 2021. Data sampai dengan 10 Agustus 2021 menunjukkan jumlah pasien Covid-19 tercatat 3.718.821 orang dengan jumlah kesembuhan sebesar 3.171.147 dan kematian sebesar 110.619 orang. Fakta ini menunjukkan bahwa penyebaran dan tingkat infeksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia yang masih tinggi meskipun telah dilakukan berbagai langkah pengendalian mulai dari penerapan protocol kesehatan, social distancing, pembatasan kegiatan masyarakat pada sebagian wilayah Indonesia. Untuk itu salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan imunitas individu melalui pemeliharaan kesehatan yang baik dengan memanfaatkan diversitas tanaman obat di Indonesia yang mempunyai aktivitas meningkatkan daya tahan tubuh. Lebih jauh diversitas tersebut mendukung pengembangan obat untuk SARS-CoV-2 yang bersumber dari senyawa aktif potensial yang terdapat dalam tanaman obat di Indonesia. Pengembangan obat modern asli Indonesia (OMAI) dapat dilakukan dengan mengangkat strata obat tradisonal atau herbal melalui pembuktian secara klinis menjadi obat fitofarmaka. Formulasi obat tradisional atau herbal terstandar yang sudah digunakan oleh masyarakat diuji pada subyek pasien dengan pemberian tunggal maupun bersama obat yang lain. Ini peluang untuk menunjukkan bahwa kekuatan lokal mampu memberikan kemanfaatan ditengah pandemi global ini. Tentu sangat diharapkan dalam mengatasi masalah dengan mengedepankan kemandirian bangsa dan menghindarkan ketergantungan import dari negara lain sesuai dengan rancangan riset prioritas nasional 2020-2024. Apalagi sumber bahan baku tersedia melimpah di Indonesia.

Pengkajian dimulai dengan identifikasi dan elusidasi struktur protein utama yang ada pada permukaan virus yang mempunyai peran berikatan dengan sel host dan melakukan fusi. Selain itu juga dilakukan pada protein yang berperan dalam pengendalian replikasi virus. Pada tahap ini diperoleh protein permukaan yaitu glikoprotein spike protease like-SARS-CoV-2 3C (3CLpro) dan protein pengendali replikasi RNA-dependent RNA polymerase (RdRp). Penghambatan pada glikoprotein spike tentu akan mencegah virus berfusi dengan sel inang sehingga infeksi tidak terjadi. Penghambatan pada RdRp akan menghasilkan penurunan fungsi replikasi sehingga virus tidak dapat memperbanyak diri. Selanjutnya, Identifikasi senyawa aktif tanaman obat yang berpotensi menghambat protein utama SARS-CoV-2 telah dilakukan secara virtual dengan target protein virus 3CLpro, RdRp, dan spike glikoprotein. Metabolit ini berasal dari beberapa spesies obat tradisional Indonesia serta metabolit lain yang memiliki riwayat penggunaan antivirus. Senyawa terpilih adalah metabolit skunder pada serai (Cymbopogon citratus), lengkuas (Kaempferia galangal), kunyit (Curcuma longa),  temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), dan jahe (Zingiber officinale). Hasil kajian komputasi menunjukkan bahwa metabolit aktif tanaman tersebut memiliki afinitas ikatan yang sama dari senyawa yang saat ini digunakan sebagai agen terapi SARS-CoV-2. Ini menunjukkan bahwa beberapa senyawa dari tanaman obat Indonesia seperti emetine, lycorine, luteolin dan quercetin diperkirakan mempunyai aktivitas anti covid-19 yang baik.  Demikian pula senyawa caribine dan justicidin D yang juga diprediksi memiliki aktivitas antivirus SARS-CoV-2 yang luas belum banyak dilaporkan aktivitas farmakologinya. Untuk itu diperlukan pengujian translasional secara in vivo dan uji klinis untuk menghilirkan penelitian memberikan manfaat dalam penanganan Covid-19.

Penulis: Junaidi Khotib

Informasi detail publikasi riset dapat diakses pada: https://www.japtr.org/temp/JAdvPharmTechRes122120-3820247_103642.pdf

Judul: Structure‐based virtual screening of bioactive compounds from Indonesian medical plants against severe acute respiratory syndrome coronavirus‐2

Penulis: Maria Apriliani Gani, Ahmad Dzulfikri Nurhan, Saipul Maulana, Siswandono Siswodihardjo, Dewi Wara Shinta, Junaidi Khotib

Jurnal: Journal of Advanced Pharmaceutical Technology and Research

ISSN: 01105558 DOI: 10.4103/japtr.JAPTR_88_21

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp