Kolaborasi FEB UNAIR dan LMI Buka Peluang Mahasiswa Asah Skill di Dunia Kerja

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana pemaparan sosialisasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Lembaga Manajemen Infaq (MBKM LMI) melalui platform Zoom. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga senantiasa berupaya untuk meningkatkan kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya adalah program kerja sama dengan Lembaga Manajemen Infaq (LMI). Kerja sama tersebut selaras dengan implementasi program baru dari Kemendikbud, yaitu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Tiga program studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR yang terdiri atas prodi S1 Ekonomi Islam, S1 Akuntansi, dan S1 Akuntansi PSDKU Banyuwangi UNAIR siap melakukan kolaborasi dengan MBKM LMI. Prodi Ekis sebelumnya telah melaksanakan program tersebut sejak semester genap 2021 lalu, sedangkan untuk dua prodi lainnya merupakan batch yang pertama.

Bayu Arie Fianto, SE., MBA., Ph.D. selaku Ketua Prodi S1 Ekonomi Islam menuturkan bahwa saat ini Ekonomi Islam telah melebarkan sayap dengan melakukan kerja sama dengan berbagai mitra. Prodi Ekis ke depannya akan berfokus dalam pemberdayaan program Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf (ZISWAF), keuangan, e-business, dan pasar modal.

“Salah satu mitra kami dalam mewujudkan hal tersebut adalah LMI. Aktivitas magang di LMI nantinya dapat dikonversikan dengan mata kuliah mahasiswa, yang akan direview oleh FEB,” terangnya.

Bayu berharap dengan adanya program kolaborasi tersebut mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja. Jika mahasiswa telah memutuskan untuk magang, jangan sampai putus di tengah jalan karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai akademis mahasiswa pada mata kuliah (matkul) yang akan dikonversikan.

“Bukan berarti dengan ikut magang akan mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan nilai bagus, nanti tetap akan ada ujiannya,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman MBKM LMI Batch 1 Ekis, mahasiswa tidak hanya menjalankan tugas dari mentor pendamping. Nantinya mahasiswa magang juga akan mengikuti ujian dari dosen masing-masing sesuai matkul yang akan dikonversikan.

“Ke depannya, mahasiswa dari awal harus sudah melakukan perencanaan agar bisa memaksimalkan konversi mata kuliah 20 SKS dari program MBKM LMI ini,” lanjutnya.

Alfiyatul Qomariyah, S.Ak., M.BA., Ph.D. selaku Ketua Prodi S1 Akuntansi FEB UNAIR mengungkapkan bahwa kolaborasi program magang S1 Akuntansi dengan LMI merupakan kali yang pertama. Dalam program tersebut, nantinya akan ada ujian serta tugas mingguan yang akan mempengaruhi nilai matkul mahasiswa.

“Dengan mengikuti magang di LMI, nantinya mahasiswa dapat mengkonversi kegiatan tersebut ke matkul yang ada di kampus. Jika sudah berkomitmen ikut, berikanlah yang terbaik,” tuturnya.

Lebih lanjut, Izzato Millati, S.IP., M.IP. selaku Ketua Prodi S1 Akuntansi PSDKU Banyuwangi mengajak mahasiswa untuk segera mendaftar dan mengikuti Program MBKM LMI tersebut. Izzato menekankan agar mahasiswa harus memiliki komitmen yang tinggi dari awal sampai akhir. Sistem penilaian mahasiswa akan ditentukan dengan akademik, integritas, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

“Tujuan dari program ini, sama seperti MBKM yang lain yaitu untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Bukan hanya dari segi keilmuan saja, namun juga di dunia kerja. Pelajarilah sebaik mungkin dengan komitmen dan integritas yang tinggi. Jaga nama baik,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp