Tim PKL FKM UNAIR Banyuwangi Sosialisasi Seputar Covid-19 ke Warga Desa Pakis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim PKL FKM PSDKU UNAIR Kelompok 1 menggelar SINOVAC (Sosialisasi Isoman, Vaksin, Dan Berita Hoax Covid-19). (Foto: Ilustrasi tim PKL)

UNAIR NEWS – Sejak covid-19 masuk ke Indonesia, pemerintah memberlakukan berbagai strategi dalam menangani penyakit yang menjadi pandemi di seluruh belahan dunia ini. Diantaranya adalah adanya isolasi mandiri, vaksinasi dan beberapa program ajakan pemerintah mengenai pencegahan virus Covid-19. Namun, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah mahasiswa sebagai salah satu agent of change dalam membantu mensosialisasikan berbagai program pemerintah untuk mencegah penyebaran virus covid-19. 

Menanggapi hal tersebut, Tim PKL FKM PSDKU UNAIR Kelompok 1 menggelar SINOVAC (Sosialisasi Isoman, Vaksin, Dan Berita Hoax Covid-19). Diwawancarai pihak UNAIR NEWS pada Rabu (25/8), Devi Safira Damayanti selaku ketua kegiatan PKL menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pada pekan lalu secara online melalui grup whatsapp. Kegiatan dimulai pukul 19.00 hingga pukul 21.00 dengan sasaran masyarakat Kelurahan Pakis.

“Sosialisasi yang kami lakukan lebih tepatnya menyasar masyarakat RT 03 RW 02 wilayah Krajan,  RT 03 RW 01 wilayah Duren, kader, remaja dan relawan Covid-19 Kelurahan  Pakis,” jelasnya.

Sosialisasi yang dilakukan, sambung Devi, dibagi menjadi dua topik bahasan. Pertama sosialisasi mengenai tata cara isoman, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tata cara isoman yang benar sesuai arahan dari Kemenkes. Selanjutnya, sosialisasi mengenai pengalaman dari para penyintas Covid-19 yang bertujuan untuk mewadahi masyarakat agar mendapatkan informasi dari pengalaman para penyintas Covid-19 yang telah berhasil sembuh.

“Bentuk sosialisasi mengenai tata cara isoman berupa video drama yang dibuat oleh kelompok pkl Pakis. sedangkan untuk sosialisasi pengalaman dari penyintas covid-19, berupa video wawancara dengan penyintas Covid-19. Setelah dilakukan kedua sosialisasi tersebut kemudian dilakukan sesi tanya jawab,” ungkapnya. 

Pada akhir wawancara, Devi berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat bisa mengerti tentang tata cara isoman yang benar. Selain itu, dapat diterapkan apabila terindikasi Covid-19 serta melakukan isoman sebagai salah satu cara dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 

Sedangkan untuk sosialisasi mengenai pengalaman dari penyintas Covid-19 harapannya masyarakat bisa mengetahui informasi-informasi dari orang – orang yang pernah terjangkit Covid-19. “Sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana gejala awal hingga kesembuhannya yang langsung bersumber dari para penyintas Covid-19 tersebut,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp