Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Penuaan Kulit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi dari BookingDokter

Proses menua mempunyai keterkaitan yang besar dengan proses degeneratif yang pasti akan dialami oleh setiap individu. Proses menua tidak berjalan sama pada tiap individu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penuaan kulit, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan kulit instrinsik merupakan proses penuaan alami yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia dan normalnya dimulai pada akhir dekade ketiga kehidupan. Selain itu, Proses penuaan intrinsik berkaitan dengan faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh seperti ras, genetik, dan hormonal. Sebaliknya, Penuaan akibat faktor ekstrinsik merupakan penuaan yang berasal dari luar tubuh, salah satunya adalah gaya hidup. Gaya hidup yang dimaksud memiliki banyak faktor di dalamnya, diantaranya adalah konsumsi makanan yang sehat (sayur dan buah), konsumsi vitamin, konsumsi air mineral yang cukup, paparan sinar ultraviolet (UV), paparan polusi, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, penggunaan krim antiaging dan tabir surya, serta olahraga.

Penuaan kulit ditandai dengan fenomena penurunan ukuran, jumlah sel kulit dan perubahan fungsi organik kulit yang disebabkan oleh banyak faktor yang dapat menimbulkan manifestasi berupa gangguan fungsi barrier, melambatnya pergantian sel epidermal, penurunan jaringan pembuluh darah di sekitar pangkal-pangkal rambut dan kelenjar-kelenjar, penurunan fungsi pergantian sel, respon imun, daya pembersihan terhadap bahan kimia, persepsi sensoris, termoregulasi,  penurunan produksi keringat, penurunan produksi sebum, dan vitamin D.

Pada penelitian ini, kami menggunakan 100 responden dengan rentang usia 20-50 tahun dengan jenis kelamin wanita dengan rata-rata umur adalah 36 tahun. Penuaan kulit dapat ditemukan mulai usia 25 tahun hingga awal 30 an. Garis-garis halus dan kerutan tipis muncul pertama, kehilangan volume dan hilangnya elastisitas menjadi terlihat nyata dari waktu ke waktu.

Indonesia merupakan Negara yang terletak di dekat garis Khatulistiwa. Manusia berisiko lebih tinggi terkena sinar ultraviolet (UV) matahari ketika bepergian di dekat khatulistiwa, selama bulan-bulan musim panas, di ketinggian, dan antara pukul 10 pagi dan 4 sore. Selain itu pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2001, diperkirakan pada tahun 2020 terdapat  17 persen ozon global hancur, dan lubang ozon terbentuk setiap tahun di atas Kutub Utara dan juga Antartika. Hal ini tentunya berpengaruh pada radiasi sinar UV yang semakin massif terhadap bumi akibat penipisan atau perubahan lapisan ozon. Sehingga frekuensi paparan sinar matahari dengan terjadinya penuaan kulit berhubungan secara signifikan.

Oleh karena itu, penggunaan tabir surya jelas direkomendasikan untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar UV. Pada umumnya para ahli menyarankan untuk re-apply tabir surya tiap 2-3 jam. Namun beberapa ahli juga menyarankan untuk melakukan re-apply tabir surya 15-30 menit sebelum dan sesudah terpapar matahari dan juga setelah melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghapus tabir surya seperti berenang.

Selain itu, kosmetik anti-penuaan adalah andalan dalam rejimen perawatan kulit terlepas dari jenis kelamin atau etnis manusia. menggunakan retinoid untuk menghambat sintesis kolagenase dan untuk meningkatkan produksi kolagen, dan menggunakan anti-oksidan, terutama dalam kombinasi, untuk mengurangi dan menetralisir radikal bebas. Meskipun jenis krim malam atau krim anti aging yang digunakan oleh responden berbeda-beda, namun pada umumnya Untuk mencegah pembentukan keriput, perlu untuk menghentikan degradasi tiga konstituen struktural primer kulit, yaitu kolagen, elastin, dan hyaluronic acid karena ketiga komponen diketahui menurun dengan bertambahnya usia. Akibatnya, sebagian besar prosedur dan produk anti-penuaan dirancang atau diformulasikan dengan maksud menyelamatkan setidaknya satu dari zat-zat kulit dasar ini.

Beberapa faktor diantaranya; paparan sinar ultraviolet, penggunaan tabir surya, dan penggunaan krim anti aging, menunjukkan hasil yang signifikan terhadap hubungan dengan terjadinya penuaan kulit. Namun perlu dicatat bahwa faktor-faktor lain yang tidak berpengaruh secara signifikan mungkin dikarenakan pemeriksaan terhadap responden hanya dilakukan secara anamnesis tanpa pemeriksaan yang lebih objektif.  Sehingga diperlukan penelitian dengan metode dan waktu yang lebih spesifik.

Penulis: Dr.Damayanti,dr.,Sp.KK(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/22622

THE EFFECT OF LIFESTYLE ON SKIN AGING

Yasmin Adzra Nabila, Damayanti Damayanti, Samsriyaningsih Handayani, Trisniartami Setyaningrum

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp