Mencegah Penyumbatan Pembuluh Darah dengan Terapi Oksigen Hiperbarik (HBO)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto Beritalima

Diabetes merupakan penyakit berbahaya yang mematikan dengan jumlah penyintas tinggi di Indonesia. Satu dari 10 orang di Indonesia memiliki gangguan toleransi penyerapan gula, dengan angka kasus diabetes menyentuh 5.7%. Diabetes adalah kondisi abnormal dari metabolisme tubuh terhadap zat gula, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi organ seperti mata, ginjal dan sistem peredaran darah. Kadar gula darah terlampau tinggi yang dialami oleh pengidap diabetes dapat menyebabkan penyakit berkaitan dengan aliran darah seperti darah terlalu kental hingga penyumbatan saluran darah.

Masalah penyumbatan pembuluh darah dapat dikurangi dengan terapi Oksigen Hiperbarik (HBO). Terapi HBO merupakan terapi yang memanfaatkan konsentrasi oksigen tinggi dalam tabung bertekanan tinggi. Pada terapi HBO, oksigen dengan kadar 20 kali lebih tinggi dari kondisi normal akan diserap oleh plasma dan dikirimkan kepada jaringan target yang kemudian menghalangi proses penyumbatan pembuluh darah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Prihartini Widiyanti yang dilaksanakan di Lembaga Kesehatan Kelautan (LAKESLA) RSAL Dr Ramelan Surabaya dilakukan pengukuran terhadap 4 parameter yang dipengaruhi oleh terapi HBO pada masalah penyumbatan darah.

Material dan Metode Penelitian

Terdapat 32 subjek pengidap diabetes non-insulin dependen yang dibagi menjadi dua grup yaitu kontrol dan perlakuan terapi HBO. Variabel yang digunakan berupa usia, berat badan, tinggi badan, kadar gula normal, kadar gula setelah makan dan kadar gula darah pada hemoglobin.  

Dilakukan dua perlakuan pada subjek. Pertama adalah platelet aggregation test (PAT) yang mengukur parameter pembekuan darah. Terdapat 4 parameter dari tes PAT, yaitu: waktu jeda pembekuan, laju pembekuan darah, indeks pembekuan dan persentase pembekuan. Perlakuan kedua merupakan perlakuan terapi HBO yang dipilih secara acak dari seluruh subjek selama tiga kali 30 menit dengan interval dua kali 5 menit penghirupan udara segar. Sebagai kontrol, dilakukan terapi normoxia normobaric atau NONB selama 90 menit. Terapi dilakukan selama lima hari baik untuk perlakuan HBO maupun kontrol.

Pengaruh Terapi HBO pada Pembekuan Darah

Pada seluruh parameter tes yang didapatkan dari platelet aggregation test (PAT), dapat diketahui bahwa terapi HBO tiga kali 30 menit dengan dua kali 5 menit interval penghirupan udara segar selama 5 hari pada pasien diabetes non-insulin dependen dapat mengurangi jeda waktu pembekuan darah, laju pembekuan darah, indeks pembekuan dan persentase pembekuan trombosit. Selain itu, didapatkan pengurangan dari adenosine diphosphate (ADP) dan kolagen yang merupakan pemicu dari pembekuan darah. Dengan adanya penurunan parameter-parameter pembekuan darah, maka potensi penyumbatan pembuluh darah dapat diturunkan.

Selain dari terapi HBO yang merupakan perlakuan tambahan dalam penanganan masalah penyumbatan pembuluh darah, perilaku dari pengidap diabetes dapat menurunkan laju penyumbatan pembuluh darah dengan mengubah gaya hidup. Pembiasaan diri untuk berolah raga, pemilihan diet makanan dan manajemen stres dapat memengaruhi penurunan kadar gula dalam darah hingga menurunkan potensi pengentalan darah. Diet rendah kalori pun dapat menurunkan level gula dalam darah dan meningkatkan kontrol metabolisme dalam jangka panjang. Dan manajemen stres secara spesifik dapat menurunkan kadar gula darah yang mengarah pada penurunan potensi penyumbatan pembuluh darah.

Penggunaan Terapi Oksigen Hiperbarik sebanyak tiga kali 30 menit satu kali sehari selama lima hari berturut-turut dapat menurunkan parameter-parameter pembekuan darah seperti waktu jeda pembekuan, laju pembekuan darah, indeks pembekuan dan persentase pembekuan pada pasien diabetes non-insulin dependen. Untuk manfaat jangka panjang, terapi gaya hidup seperti olah raga, manajemen stres dan pemilihan diet dapat sangat bermanfaat untuk mencegah potensi penyumbatan pembuluh darah pada pasien diabetes non-insulin dependen secara umum.

Penulis: Dr. Prihartini Widiyanti, drg, M.Kes, S.Bio

Link Jurnal: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34214305/

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp