Komplikasi Berupa Infeksi Sekunder karena Bakteri pada Pasien Dermatitis Atopik Anak, Apakah Faktor Risikonya?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Halodocc

Dermatitis Atopik (DA) adalah penyakit multifaktorial kompleks yang mencakup kerusakan pada struktur barier kulit, disregulasi sistem imun, dan perubahan flora kulit yang sebagian besar terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak. Berdasarkan gambaran klinis DA dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu DA pada bayi (2 bulan-2 tahun), anak-anak (2-12 tahun) dan remaja (diatas 12 tahun). Pada DA, kerusakan pada struktur pelindung kulit serta penurunan integritas fungsional dan penurunan kemampuan regenerasi berperan dalam menginduksi respon imun dan reaksi inflamasi spesifik.

Faktor risiko infeksi bakteri sekunder pada DA belum diketahui secara pasti. Sebuah penelitian pernah melaporkan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi bakteri sekunder pada pasien DA adalah riwayat alergi, riwayat DA pada masa bayi dan keterlibatan daerah fleksor.. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi sekunder pada pasien DA yaitu riwayat atopi pada pasien dan keluarga, riwayat kulit kering, dan keterlibatan daerah fleksor.

Kami melakukan riset retrospektif di Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mengetahui epidemiologi, diagnosis, pengobatan dan menganalisis faktor risiko infeksi bakteri sekunder pada pasien DA. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan rekam medis elektronik pasien baru DA yang meliputi identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan dengan pendekatan cross-sectional. Pemilihan sampel dengan metode total sampling yang diambil dari rekam medis di Divisi Dermatologi Anak URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2018.

Jumlah pasien DA baru infeksi bakteri sekunder yang berkunjung ke Divisi Dermatologi Anak URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo selama 6 tahun (2012-2018) sebanyak 210 pasien, menyumbang 51,9% dari seluruh pasien DA baru, 6, 9% pasien di Divisi Dermatologi Anak dan 0,9% dari total pasien yang mengunjungi URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko infeksi bakteri sekunder pada pasien DA adalah kulit kering. Dari hasil penelitian ini, maka rekam medis pasien sangatlah penting untuk memberikan data anamnesis yang lebih spesifik, yang berisi tentang identitas pasien, faktor risiko, skor SCORAD, untuk membantu menegakkan diagnosis, memberikan terapi yang tepat, memfasilitasi evaluasi, perawatan tindak lanjut, perkembangan lesi DA dan komplikasinya, sehingga pasien dengan risiko infeksi bakteri sekunder dapat dimonitor dengan baik.

Penulis: Dr. Afif Nurul Hidayati,dr.,Sp.KK(K)        

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/25676

A RETROSPECTIVE STUDY: RISK FACTOR ANALYSIS OF SECONDARY BACTERIAL INFECTION IN PEDIATRIC ATOPIC DERMATITIS PATIENTS

Desiana Widityaning Sari, Sawitri Sawitri, Muhammad Yulianto Listiawan, Dwi Murtiastutik, Linda Astari, Alpha Fardah Athiyyah, Afif Nurul Hidayati

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp