Faktor Risiko Infeksi Multidrug-Resistant Organisms pada Pasien Rawat Inap dengan Community-Acquired Pneumonia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh health.grid.id

Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan akut parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia komunitas atau Comminity-Acquired Pneumonia (CAP) adalah pneumonia yang didapat di masyarakat. Pneumonia komunitas merupakan salah satu penyakit infeksi yang banyak terjadi dan juga menjadi penyebab kesakitan dan kematian terbanyak di dunia. Multidrug-Resistant Organisms (MDRO) didefinisikan sebagai patogen yang kebal terhadap satu atau lebih kelas antimikrobia komersial.

Infeksi oleh MDRO telah menjadi masalah yang serius pada pneumonia komunitas atau Community-Acquired Pneumonia (CAP). Pasien dengan infeksi MDRO memiliki risiko yang lebih tinggi untuk rawat inap, biaya yang lebih mahal, membutuhkan durasi lebih lama saat rawat inap, dan secara negatif mempengaruhi hasil pengobatan. Faktor risiko infeksi MDR antara lain terapi antimikrobia dalam 90 hari terakhir, riwayat rawat inap pada 5 hari terakhir atau lebih, tingkat kekebalan obat yang tinggi di komunitas atau di unit rumah sakit tertentu, dan penyakit imunosupresif. Terdapat beberapa variable lain yang mungkin berperan dalam terjadinya infeksi MDRO. Hingga saat ini, data terkait faktor risiko MDRO pada CAP masih sangat terbatas. Identifikasi proporsi MDRO sebagai etiologi pada CAP sangat penting, terutama di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional retrospektif dengan tujuan untuk menganalisis MDRO sebagai etiologi pada pasien rawat inap dengan CAP dan faktor risiko infeksi MDRO pada CAP. Data penelitian dikumpulkan dari rekam medik. Jumlah sampel yang digunakan adalah pasien dengan data rekam medik yang lengkap. Variabel yang dievaluasi sebagai faktor risiko antara lain usia, riwayat rawat inap sebelumnya, keganasan, diabetes mellitus, penyakit paru obstrktif knonis (PPOK), penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, dan penyakit paru struktural. Variasi faktor risiko selanjutnya dianalisis secara statistik terhadap kejadian infeksi MDRO. Analisis statistik menggunakan SPSS 21.0 dengan uji Chi-square atau Fisher’s exact. Variabel dengan nilai p<0,25 selanjutnya dianalisis dengan regresi logistik multivariat. Hasil uji statistik dengan nilai p<0.05 dianggap sebagai signifikan secara statistik.

Hasil studi kami menemukan bahwa 5 patogen pada pasien rawat inap dengan CAP antara lain Acinetobacter baumannii 244/1364 (17.9%), Klebsiella pneumoniae 134/1364 (9.8%), Pseudomonas aeruginosa 91/1364 (6.7%), Escherichia coli 58/1364 (4.3%), dan Enterobacter cloacae 45/1364 (3.3%). Terdapat 294/1.364 (21.5%) infeksi MDRO pada pasien CAP. Infeksi MDRO berhubungan dengan riwayat rawat inap sebelumnya, malignansi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru struktural dengan nilai p masing-masing 0,002, <0,001, 0,024, dan <0,001. Insiden MDRO pada CAP tinggi (21,5%). Faktor risiko yang berhubungan adalah riwayat rawat inap sebelumnya, keganasan, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru struktural.

Penulis: Dr. Soedarsono, dr., Sp.P(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34251345/

Soedarsono, Putu Dyah Widyaningsih, Ni Made Mertaniasih. The Risk Factors of Multidrug-Resistant Organisms in Hospitalized Patients with Community-Acquired Pneumonia in Dr. Soetomo Hospital Surabaya, Indonesia. Acta Med Indones – Indones J Intern Med. 2021; 53(2): 169-76.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp