Pembentukan Kader Dokter Gigi Cilik untuk Pencegahan Stunting

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dokumentasi tim Pengmas

Prevalensi karies gigi di Indonesia sebanyak hampir 93% anak Indonesia mengalami karies gigi. Angka            kejadian karies tinggi mungkin disebabkan karena tingkat pengetahuan anak tentang cara menyikat gigi yang benar belum memadai. Penelitian sebelumnya dijumpai bahwa sebanyak 82,9% tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan 17,1% memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi yang rendah. Stunting adalah kondisi defisiensi gizi kronis pada masa kritis tumbuh kembang anak yang berdampak pada tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usia anak. Pertumbuhan stunting ditemukan memiliki korelasi yang signifikan dengan berbagai masalah kesehatan gigi.

Prevalensi stunting di dunia diperkirakan 3,58 miliar orang mengalami masalah kesehatan mulut dengan 486 juta anak menderita karies gigi sulung. Jumlah karies gigi sulung ditemukan tinggi pada anak dengan berat badan kurang dan stunting. Rongga mulut yang sehat dapat memperlancar konsumsi makanan yang bergizi dengan baik, menjaga kualitas hidup, dan menjaga produktivitas. Kesehatan mulut anak merupakan konsep yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, seperti genetik, biologis dari langkah penting yang harus dilakukan orang tua dalam menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak secara komprehensif, perilaku, sosial, dan lingkungan Dalam hal ini, tingkat pengetahuan yang baik mengenai kesehatan gigi diharapkan dapat mendorong terbentuknya perilaku kesehatan gigi yang baik dengan membentuk kader dokter gigi cilik. Permasalahan yang ditemukan pada Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Melirang, Kelurahan Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Permasalahan di tempat tersebut adalah kurangnya pemahaman tentang stunting, kebutuhan gizi dan vitamin serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi sekolah dasar, yang dapat di atasi oleh penyuluhan mengenai kesehatan fisik/tubuh dan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi dan guru-guru; kedua, tingginya angka karies pada siswa-siswi, untuk mengurangi angka karies dilakukan penyuluhan, pemberdayaan, konsultasi, pembentukan kader dokter gigi cilik, pemeriksaan gigi pada siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Melirang, Kelurahan Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pembentukan kader dokter gigi cilik untuk pencegahan stunting terkait dengan kesehatan gigi dan mulut di sekolah madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Melirang, kelurahan Melirang kecamatan Bungah kabupaten Gresik Jawa Timur melalui melalui metode blended yaitu teledentistry secara online menggunakan aplikasi ZOOM dan pemberdayaan offline dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pengabdian masyarakat ini sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pendidikan berkualitas (Quality Education) dan kesehatan serta kesejahteraan untuk semua (Good Health and Well-being).

Penyuluhan dan pembentukan kader dokter gigi cilik untuk pencegahan stunting terkait dengan kesehatan gigi dan mulut ddi Sekolah Madrasah Ibtidaiyah MIftahul Ulum Melirang Bungah Gresiki diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut,  pencegahan stunting dan meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 di wilayah tersebut melalui pengambilan foto intra oral, pelatihan, edukasi, penyuluhan dan pemberdayaan cara menyikat gigi yang benar, pemahaman tentang gigi berlubang, radang gusi, maloklusi, perilaku hidup bersih selama normal baru COVID-19, pembentukan kader dokter gigi cilik, dan konsultasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan gigi dan mulut secara teledentistry, Pembagian sikat gigi dan pasta gigi pada guru, wali murid dan murid secara langsung.

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dilakukan pemberian bantuan kepada pihak sekolah sebagai bentuk kepeduliaan kami terhadap Kesehatan Guru dan murid dalam normal baru COVID-19 saat ini. Beberapa bantuan yang telah kami berikan antara lain pelindung wajah, masker, alat tulis sekolah, pasta dan sikat gigi, pembagian modul pertumbuhkembangan geligi dan rahang, sabun cuci tangan, dan cairan pembersih tangan.

Antusias anggota sekolah MI Miftahul Ulum Melirang sangat baik dengan adanya kegiatan ini, yang ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang hadir dan pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta. Hasil komunikasi dengan anggota komunitas menunjukkan pentingnya kegiatan seperti ini dapat dilakukan di wilayah Gresik, karena sampai saat ini masih jarang adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat serupa sebelumnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga melibatkan asisten dosen, dosen dan tenaga kependidikan departemen Ortodonsia serta mahasiswa program dokter gigi spesialis (PPDGS) ortodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi. Pemberdayaan ini telah dilakukan pada sekolah Madarasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Melirang Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik dengan tujuan untuk pemberdayaan dan pembentukan kader dokter gigi cilik untuk pencegahan stunting terkait dengan Kesehatan Gigi dan Mulut pada tanggal 16 Agustus 2021. Pada pengabdian masyakarat ini juga diadakan lomba poster publik mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk adik-adik kelas 4-6 SD dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 76 tahun.

Penulis: Dr. Alexander Patera Nugraha, drg., M.Imun

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp