Mahasiswa Pakistan, Optimis Hadapi Pandemi dengan Protokol Kesehatan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by FRB

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019, negara-negara di dunia masih berjuang menghadapi situasi pandemi. COVID-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus SARS-COV-2. Meskipun vaksin berhasil diproduksi, temuan virus jenis terbaru dengan sifat penyebaran yang lebih cepat dan dampak infeksi yang lebih berbahaya, menjadi tantangan tersendiri bagi dunia kesehatan.

Obat-obatan definitif atau khusus untuk menyembuhkan COVID-19 belum ditemukan sejak berlangsungnya survei hingga Agustus 2021, sehingga kedisiplinan dan kepatuhan penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama dalam memutus rantai penyebaran dan menekan kasus harian. Tidak terkecuali Pakistan, berbagai cara telah diupayakan oleh pemerintah Pakistan untuk mengurangi temuan kasus baru, misalnya anjuran penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, lockdown pada awal pandemi, pembatasan pada kota-kota besar, dan larangan pelaksanaan kegiatan pada berbagai sektor, termasuk pendidikan. Kegiatan belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara daring, bahkan pada tingkat perguruan tinggi.

Mahasiswa sebagai kaum terpelajar memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan penerapan protokol kesehatan. Sebagai kaum terpelajar, perilaku mahasiswa menjadi teladan dan penggerak perubahan bagi masyarakat. Survei yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik penerapan protokol kesehatan oleh mahasiswa Pakistan. Kuesioner disebarkan secara daring melalui media sosial (WhatsApp dan Facebook) mulai 15 Juni hingga 20 Juli 2020 pada responden yang dipilih secara acak dari beberapa universitas di wilayah Pakistan. Sebanyak 353 mahasiswa berhasil berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. Mayoritas mahasiswa yang terlibat dalam survei, berjenis kelamin pria, dengan usia terbanyak pada kategori 17-27 tahun. Survei diikuti oleh responden yang sebagian besar berasal dari wilayah Khyber-Pakhtunkhwa dan Punjab. Mayoritas responden merupakan mahasiswa yang menempuh pendidikan sarjana pada universitas negeri di Pakistan.

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik. Survei mengungkap bahwa skor pengetahuan yang lebih tinggi sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan. Program doktor (S3) adalah tingkat pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh responden penelitian. Responden menunjukkan pengetahuan yang baik pada topik cara penyebaran virus dan upaya yang dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran. Sebanyak 94% responden telah mengetahui penyebaran virus dari manusia ke manusia lainnya melalui percikan air liur dan tangan yang terkontaminasi. Sebagian besar responden juga telah berhasil menjawab dengan tepat bahwa isolasi dan karantina merupakan strategi untuk mengontrol penyebaran COVID-19.

Sikap dapat diartikan sebagai penilaian seseorang terhadap masalah kesehatan. Mayoritas responden menunjukkan sikap tidak puas terhadap upaya penanggulangan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah Pakistan, walaupun demikian, sebagian besar responden meyakini bahwa pandemi COVID-19 akan segera dapat dikendalikan. Sikap tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa upaya penanggulangan dan pengendalian COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah Pakistan belum maksimal. Pengetahuan yang baik, dan sikap optimis dari mayoritas responden dapat menjadi dasar terbentuknya praktik penerapan protokol yang baik.

Survei mengungkap bahwa mayoritas responden telah melakukan praktik penerapan protokol kesehatan yang baik. Sebanyak 91% responden telah menjaga kebersihan tangan sesuai anjuran WHO, yaitu rutin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Mayoritas responden juga telah menghindari kerumunan, menggunakan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan apabila tidak ada air mengalir, menghindari kontak dengan seseorang yang memiliki gejala gangguan pernapasan, serta menerapkan etika batuk dan bersin yang tepat dengan menutup mulut menggunakan tissue. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of Basic and Clinical Physiology and Pharmacology pada 25 Juni 2021.

Beberapa penelitian yang dilakukan di wilayah Malaysia dan Korea Selatan juga menyebutkan bahwa praktik penerapan protokol kesehatan oleh mahasiswa telah dilakukan dengan baik. Kesadaran, sikap dan kepatuhan protokol kesehatan yang baik, merupakan bentuk perlindungan diri dan upaya untuk memutus rantai penyebaran virus. Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah diperlukan untuk menekan kasus harian, dan pada akhirnya dapat terbebas dari pandemi COVID-19. Meskipun protokol kesehatan telah dipatuhi dengan baik, kampanye kepatuhan protokol kesehatan tetap harus digencarkan dan perhatian lebih perlu diberikan kepada kelompok rentan.

Ditulis oleh:    Shah Faisal, Junaidi Khotib dan Elida Zairina          

Judul Article: Knowledge, attitudes, and practices (KAP) towards COVID-19 among university students in Pakistan: a cross-sectional studyLink Artikel : https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jbcpp-2020-0436/html

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp