PUSPAS UNAIR Sokong Mahasiswa Isoman

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pemberian suplemen kesehatan oleh PUSPAS di Asrama Putri UNAIR. (Dok. PUSPAS UNAIR)

UNAIR NEWS – Gerakan memberikan sembako dan suplemen kesehatan kepada penghuni Asrama Putra Universitas Airlangga (UNAIR) yang dilakukan oleh Pusat Pengelolaan Dana Sosial (PUSPAS) bersama Relawan Covid-19 BEM UNAIR pada 13 Agustus lalu menjadi kegiatan rutin saat pandemi. Tak hanya BEM, PUSPAS juga kerap berkolaborasi bersama organisasi mahasiswa (ormawa) lain di UNAIR.

Dari penuturan Dr. Wisudanto SE.,MM.CFP, Ketua PUSPAS UNAIR, kegiatan tersebut dilakukan rutin pada hari Jumat dengan nama ‘Jumat Berkah’. Pada kegiatan itu PUSPAS memberikan konsumsi di sekitar lingkungan UNAIR.

“Kami selalu membagikan nasi di lingkungan UNAIR, karena PPKM kami memfokuskan ke RSUA, karena banyak staf yang harus bekerja penuh,” ujar Wisudanto.

Ia melanjutkan bahwa pembagian makanan tersebut didasari oleh kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi dan risiko tinggi jika harus pergi ke luar untuk membeli makanan.

Sehubungan dengan perpanjangan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PUSPAS menginisiasi pembagian sembako dan suplemen kesehatan bagi mahasiswa yang masih tinggal di asrama mahasiswa UNAIR.

“Tidak hanya memberikan suplemen, kami juga memberikan pemeriksaan rutin, di astra (asrama putra, Red) sudah dilakukan sejak akhir Juni kemarin, di Asrama Putri baru bisa tanggal 11 Agustus kemarin,” jelas Wisudanto.

Selain kegiatan Jum’at Berkah, PUSPAS juga memiliki alat GeNose sebagai alat skrining COVID-19. Skrining GeNose ini berfungsi memeriksa keadaan pasien melalui pola napas dan Volatile Organic Compound (VOC).

Dengan informasi yang didapat oleh berbagai sumber, PUSPAS juga turut menyokong kebutuhan isolasi mandiri bagi mahasiswa atau staf di UNAIR yang membutuhkan bantuan. Selain itu untuk yang menjalani isoman akan dievakuasi ke griya-griya milik PUSPAS.

Untuk biaya proses penyembuhan dan sebagainya akan di-cover PUSPAS, dari penuturan Wisudanto.

“Kami (PUSPAS) memiliki mobil layanan sosial yang dapat dimanfaatkan untuk mengevakuasi sivitas yang isoman untuk ditempatkan ke griya-griya milik PUSPAS dan kebutuhan daily-nya diperhatikan betul,” terang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR tersebut.

“Ini khusus untuk yang tidak membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit. Meski begitu kan, juga berpotensi sembuh lebih lama kalau tidak ada yang mengawasi,” lanjutnya.

Wisudanto menambahkan, informasi perihal civitas UNAIR yang isoman diterima PUSPAS dari berbagai sumber, baik dari BEM, dekanat fakultas, maupun laporan pribadi. “PUSPAS turut membantu menyediakan griya triase untuk civitas UNAIR yang merupakan OTG (orang tanpa gejala, Red). Adapun tahapan pengajuan bantuannya dapat ditanyakan ke hotline PUSPAS,” tandasnya. (*)

Penulis : Tata Ferliana W.

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp