Wagub Jatim Tekankan Pentingnya Penguatan Branding untuk Lestarikan Kebudayan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dr. Emil Elestianto Dardak hadir sebagai narasumber dalam Webinar Amal Nasional Sapa Desa 2021. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Indonesia memang terkenal sebagai negara yang kaya akan budaya. Kekayaan itu patut kita jaga dan lestarikan agar tidak diklaim oleh negara lain. Melestarikan kebudayaan, menurut Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., penting dilakukan karena budaya bisa dijadikan sebagai ciri khas atau pembeda yang tidak dimiliki oleh negara lainnya.

Akan tetapi, tidak bisa dimungkiri bahwa arus globalisasi sekarang ini mengakibatkan budaya Indonesia mulai tergeser oleh budaya dari berbagai negara lain. Melihat hal itu, Wagub yang biasa disapa Emil itu menuturkan produktivitas karya diperlukan agar budaya Indonesia mampu bersaing dan menjadi trendsetter. Salah satu caranya, Emil menyebut bahwa keterlibatan influencer sangat diperlukan untuk menyebarkan nilai cinta akan budaya tanah air.

“Jangan anggap kalau cinta budaya itu kuno dan hanya identik dengan orang tua saja. Kita harus kontemporer karena budaya itu kompleks mencakup segala hal,” terangnya saat menjadi pemateri dalam webinar Refleksi Kemerdekaan: Peran Antar Elemen dalam Pelestarian Kebudayaan Jawa Timur.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu, Emil menerangkan bahwa kita tidak perlu menutup diri dari asimilasi budaya asing dalam menghadapi globalisasi. Akan tetapi, Indonesia harus memiliki branding tersendiri yang diperkuat. Selain itu, ia mengaku cukup prihatin dengan banyaknya produk lokal yang justru menggunakan artis luar negeri untuk memasarkan produknya.

“Kita ini punya banyak talent yang luar biasa. Dengan menggandeng artis luar secara tidak langsung justru itu kita mempromosikan budaya mereka juga. Kalau artisnya digunakan sebagai model untuk menembus pasar dari negaranya boleh lah, tapi kalau untuk promosi di dalam negeri lebih baik gunakan talent kita sendiri,” ungkapnya pada Jumat (20/8/2021).

Perlindungan terhadap Kebudayaan

Lebih lanjut, Emil menyebutkan secara umum ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk melindungi kebudayaan Indonesia. Langkah pertama, yaitu inventarisasi yang bisa dilakukan dengan memilih daerah mana yang sekiranya ingin dijadikan fokus dan diperkuat warisan budayanya. Setelah itu, pengembangan penting dilakukan.

“Langkah pengembangan ini berarti harus memberikan ruang bagi para pelaku seni, budayawan, dan praktisi untuk melakukan perluasan budaya melalui kajian dan pengayaan,” tambahnya.

Cara ketiga menurut Emil yaitu melakukan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dengan membangun karakter budaya itu sendiri.

“Intinya kalau masyarakat kita sendiri punya keberpihakan pada budaya lokal, maka budaya negara lain akan susah untuk menembusnya,” pungkasnya.

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria 

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp