Tiga Mahasiswa UNAIR Teliti Eksistensi Warisan Budaya Guna Pemulihan Ekonomi di Daerah Blitar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Internal Tim PKM-R Universitas Airlangga. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah tiga mahasiswa Universitas Airlangga untuk ikut serta dan turut ikut aktif dalam pemulihan ekonomi pasca resesi di Kabupaten Blitar. Ketiga mahasiswa itu adalah Alissa Qodrunnada, Rezhi Sari Vauzi, dan Siti Arifah yang merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Bisnis, Universitas Airlangga. 

Ketiganya menggagas sebuah penelitian dengan judul “Analisis Eksistensi Warisan Budaya Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Pasca-Resesi di Daerah Blitar”. Penelitian ini merupakan salah satu dari 65 proposal penelitian Universitas Airlangga yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Alissa Qodrunnada, selaku ketua tim menjelaskan ide tersebut berangkat dari keprihatinan mereka dimana saat pandemi menyebabkan banyak sektor terutama ekonomi dan pariwisata di daerah Blitar.

“Blitar memiliki beragam warisan budaya yang memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya saat dihubungi oleh UNAIR NEWS pada Jumat (20/8).

Pemanfaatan tersebut, kata Alissa, tidak hanya sebatas pada nilai sejarah dan filosofi, tetapi juga dalam aspek nilai ekonomis terutama pada sektor ekonomi yang sedang melemah.

“Caranya adalah mengelolanya menjadi wisata berbasis budaya (wisata budaya) dengan menerapkan strategi baru agar dapat tetap bertahan baik sesudah maupun saat pandemi,” lanjut Alissa.

Dalam sambungan lain, Siti mengaku tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat eksistensi warisan budaya di daerah Blitar dan menyusun strategi pengembangan warisan budaya.

“Dalam hal ini, saya melihat warisan budaya dapat dijadikan strategi pengembangan warisan budaya untuk memulihkan perekonomian di daerah Blitar pascaresesi,” tutur mahasiswa Akuntasi angkatan 2019 itu.

Lebih lanjut, Siti mengatakan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan data utama didapat dari data sekunder yang berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blitar, Badan Pusat Statistik (BPS), dan literatur terkait.

“Karena situasi pandemi Covid-19, maka kegiatan ini dilakukan secara hybrid, terkadang secara online terkadang juga secara offline, tentunya dengan tetap berpegang teguh pada prinsip protokol kesehatan,” ujarnya.

Pada akhir, Rezhi, sapaan akrabnya, berharap melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi berbasis masyarakat.

“Saya harap dengan adanya gagasan ini dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang berkaitan dengan upaya pemulihan ekonomi serta pengembangan bisnis,” pungkasnya (*).

Penulis : Dimas Bagus Aditya

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp