Infografik Potensi Zakat Indonesia di Masa Pandemi Antarkan Alvin Sabet Juara 1 GSENT 2021

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa FEB UNAIR Rizki Alvin peraih Juara I dalam Lomba Poster Infografik GSENT 2021. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali mencetak prestasi gemilang di kancah nasional. Kali ini, M. Rizki Alvin Amrulloh berhasil memperoleh penghargaan sebagai Juara 1 Lomba Poster Infografik Nasional Gunadarma Sharia Economic National Event (GSENT) 2021.

GSENT merupakan sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam Sharia Economic Forum (KSEI SEF) Gunadarma dalam rangka syiar ekonomi Islam. Sedikit berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengadakan lomba olimpiade ekonomi Islam saja, tahun ini GSENT menambah cabang baru yaitu lomba infografik.

M. Rizki Alvin Amrulloh menuturkan bahwa motivasi terbesarnya dalam berprestasi adalah untuk mengembangkan diri. Dengan mengikuti kompetisi, mahasiswa dapat meningkatkan softskill desian grafis, berpikir kritis hingga kemampuan public speaking.

Mahasiswa yang akrab disapa Alvin tersebut bercerita pengalamannya selama mengikuti Lomba Poster Infografik hingga akhirnya memperoleh Juara 1 dalam lomba tersebut. Alvin melakukan riset terlebih dahulu mengenai isu-isu terkini

“Saya melakukan riset yang sesuai dengan tema GSENT 2021. Setelah itu, kemudian saya aplikasikan ke dalam desain infografik,” terangnya.

Dalam karyanya, Alvin membahas mengenai peranan zakat selama pandemi. Zakat merupakan salah satu bentuk kegiatan wajib bagi setiap muslim yang mampu dan telah mencapai suatu syarat tertentu kepada orang-orang yang berhak menerima zakat (asnaf). Zakat sendiri dibagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.

Infografik buatan Rizki Alvin meraih Juara I dalam Lomba Poster Infografik GSENT 2021. (Desain: Rizki Alvin)

Alvin kemudian menerangkan bahwa potensi dana zakat di Indonesia tersebut ketika dikelola dengan maksimal, manfaatnya akan dirasakan banyak orang terutama penerima zakat. Potensi zakat penghasilan mencapai 139,07 triliun dan potensi zakat uang di Indonesia mencapai 58,78 triliun.

Di masa pandemi, potensi zakat tersebut dapat digunakan untuk beberapa hal. Zakat dapat menjadi media untuk penanggulangan wabah dan dampak Covid-19 yang dalam Islam memiliki hukum mubah atau boleh. Zakat mal boleh ditunaikan lebih cepat tanpa harus mencapai haul apabila telah mencapai nishab.

Kemudian, digitalisasi layanan pembayaran zakat dengan menggunakan layanan mobile payment merupakan salah satu cara untuk menarik minat masyarakat. Menurut Bank Indonesia, selama terjadi pandemi, laju transaksi digital masyarakat naik sebesar 65 persen. Sepanjang 2020, dana Zakat Infaq Sedekah yang Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) himpun meningkat 30 persen mencapai 385,5 miliar rupiah.

“Saya berharap poster ini dapat menjadi salah satu media untuk para muzakki (pembayar zakat)  untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat, khususnya untuk dibagikan di masa pandemi,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi  Prabowo

Editor :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp