Potensi Limbah Sisik Ikan Gurame yang Belum Banyak Dikenal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by RumahMesin

Terdengar menarik bukan jika kita dapat memanfaatkan limbah dari sisik ikan gurame? Seperti yang kita ketahui, ikan gurame (Osphronemus goramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak ditemukan di Indonesia. Sisik ikan gurame merupakan waste product yang tidak terpakai dan menjadi limbah pada akhirnya. Namun ternyata, sisik ikan gurame memiliki potensi untuk diekstrak menjadi kolagen. Lalu, bagaimana cara mengaplikasikannya? Diketahui bahwa kolagen berpotensi untuk mempercepat regenerasi dentin dan tulang alveolar. Selain diproduksi sendiri oleh osteoblas, kolagen tipe 1 (COL-1) juga didapat dari ekstrak sisik gurame (Osphronemus gouramy). Pada sel osteoblas yang belum matang yang sudah diberikan ekstrak kolagen sisik ikan gurame (Osphronemus gouramy), aktivitas dari Alkaline Phospatase (ALP) dan TGF-β akan meningkat, peningkatan hasil tersebut juga akan merangsang terjadinya proliferasi dan diferensiasi osteoblas yang matur, dan lebih jauh lagi diharapkan proses regenerasi tulang akan berlangsung lebih cepat.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Prof. Chiquita dan kolega, didapatkan bahwa terjadi peningkatan ekspresi Alkaline Phospatase (ALP)  dan TGF-β setelah aplikasi scaffold sisik ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada sel osteoblas. Alkali fosfatase tulang (bone alkaline phosphatase) terletak di permukaan membran plasma osteoblas dan terlibat dalam pembentukan dan mineralisasi tulang dimana dihasilkan oleh osteoblas dalam jumlah tinggi selama pembentukan tulang. ALP  yang spesifik untuk tulang disintesis dalam osteoblas dan mencerminkan aktivitas osteoblas selama pembentukan tulang. TGF-β memiliki berbagai peran yang dikenal dalam proses pembentukan tulang. TGF-β diketahui dapat meningkatkan proliferasi osteoblas, Selain itu, TGF-β juga meningkatkan produksi protein matriks ekstraseluler tulang oleh osteoblas pada tahap awal terjadinya diferensiasi osteoblas, tetapi, peran TGF-β pada fase akhir bisa juga sebagai penghambat dalam proliferasi dan mineralisasi osteoblas.

Pengembangan kolagen dari hewan air mulai dikembangkan untuk menghindari adanya transmittable disease (bovine spongiform encephalopathy) yang dicurigai dari sapi. Selain itu, kolagen yang diekstraksi dari babi juga tidak digunakan oleh sekelompok orang karena alasan kepercayaan/agama tertentu. Namun, hingga saat ini belum terdapat temuan untuk penggunaan ekstrak sisik ikan terutama ikan gurame sebagai sumber alternatif kolagen. Dengan demikian, pemanfaatan kolagen dari limbah sisik ikan gurame menunjukkan harapan yang cukup besar dalam perawatan regenerasi tulang alveolar.

Penulis: Melissa Tionardus

Artikel penuh dapat dilihat pada laman:

https://www.dentalhypotheses.com/text.asp?2021/12/2/73/322518

Tionardus M, Dwija Putra IG, Ulfah N, Krismariono A, Setiawatie EM, Prahasanti C. Expression of ALP and TGF-β in Osteoblast Cell Cultures after Administering Collagen Peptide Derived from Gouramy (Osphronemus goramy) Fish Scales. Dent Hypotheses 2021;12:73-8

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp