Topik Hangat tentang Polusi Mikroplastik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh You

Beberapa sumber pencemaran mikroplastik di lingkungan tengah menjadi perbincangan hangat. Mikroplastik memiliki sifat persisten dan lebih sulit dideteksi dibandingkan dengan makroplastik. Mikroplastik menimbulkan bahaya yang lebih serius jikadibandingkan dengan makroplastik karena sifatnya yang sulit dideteksi, dan dapat dengan mudah masuk ke sistem pencernaan organisme hidup.

Beberapa kegiatan antropogenik, termasuk mencuci baju dan penggunaan produk perawatan pribadi yang mengandung mikroplastik terbukti berkontribusi terhadap kontaminasi mikroplastik di lingkungan. Semua mikroplastik yang ada di lingkungan menimbulkan ancaman bagi organisme hidup, termasuk manusia. Masuknya mikroplastik ke tubuh organisme hidup umumnya terjadi melalui transfer trofik yaitu melewati rantai makanan. Ketika mikroplastik berpindah dari lingkungan terbuka ke tubuh organisme hidup dan masuk ke sistem pencernaan, mikroplastik sulit untuk diproses serta dideteksi, sehingga cenderung menumpuk. Akumulasi sejumlah plastik dalam tubuh organisme hidup dapat menyebabkan keracunan kronis dan bahkan akut.

Sebagai sumber utama pencemaran mikroplastik, pencemaran pelet plastik sangat berkorelasi dengan tumpahan selama produksi dan/atau transportasi. Teknologi abrasif industri dan air blasting adalah prosedur khusus di mana udara bertekanan menghasilkan kecepatan pneumatik untuk mendorong material abrasif ke permukaan melalui nozel. Teknologi abrasif industri dan air blasting umumnya digunakan untuk menghilangkan karat, warna, dan kontaminan lainnya dari permukaan baja, seperti lambung kapal, mesin, mesin, dan dinding, sebelum pelapis baru ditambahkan melalui proses abrasi media. Kegiatan ini juga terbukti berkontribusi terhadap pencemaran mikroplastik. Fragmentasi, perubahan struktur plastik dari ukuran makro ke ukuran yang lebih kecil sebagai akibat dari beberapa proses, dikategorikan sebagai sumber sekunder mikroplastik di lingkungan. Sampah plastik berukuran besar masuk ke lingkungan perairan setelah hujan membasahi tanah, dan plastik dibawa ke badan air terdekat. Sebagian besar plastik berakhir di laut. Paparan panas dari sinar matahari, perubahan pH air, salinitas, paparan bahan kimia tertentu, ketegangan fisik, dan aktivitas biologis dalam partikel plastik menciptakan proses alami yang disebut retakan lingkungan yang mengarah pada fragmentasi.

Perkembangan penelitian tentang mikroplastik telah menyoroti beberapa sumber mikroplastik di lingkungan. Temuan terbaru menunjukkan polusi mikroplastik di tanah, yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan di udara, yang menimbulkan ancaman yang mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia. Sebuah temuan penelitian telah menunjukkan bahwa retakan sederhana pada teh celup yang terbuat dari plastik melepaskan sejumlah besar mikroplastik. Pakaian yang terdiri dari poliester, nilon, dan serat mikro juga menjadi sumber mikroplastik. Serat dari pakaian juga merupakan jenis mikroplastik yang berkontribusi besar terhadap pencemaran mikroplastik melalui proses pencucian. Beberapa penelitian telah memberikan bukti bahwa polimer terlepas dari serat sintetis, seperti nilon, poliester, dan spandeks, selama pencucian kain. Temuan terbaru telah menunjukkan kelimpahan mikroplastik di tanah. Sumber utama mikroplastik di tanah adalah pengendapan sampah plastik, yang sangat berkorelasi dengan mekanisme fragmentasi, sampah padat, sampah tekstil, pembakaran sampah, dan limpasan dari ban atau cat mobil. Melimpahnya mikroplastik di udara juga menjadi perhatian yang mengkhawatirkan. Mikroplastik dengan ukuran 100–300 m yang didominasi serat, saat ini mencemari udara. Mikroplastik di tanah juga dapat diangkut secara vertikal oleh angin, dan keberadaan mikroplastik diubah menjadi media lain.

Penulis: Muhammad Fauzul Imron, S.T., M.T.

Link Artikel: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352186421004387

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp