Peringati Hari Remaja, BEM FPK UNAIR Ajak Anak Muda Temukan Potensi Diri dan Kepribadian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dinda Retnoati Rozano saat menyampaikan paparan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Dalam rangka peringatan Hari Remaja Sedunia yang jatuh setiap tanggal 12 Agustus, BEM Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR menggelar webinar. Mengangkat Tema Figure Out Your Personality webinar bertajuk Let’s Talk About Us part 1 tersebut menghadirkan Dinda Retnoati Rozano Prakoeswa yang merupakan Key Opinion Leader of Insight Me (platform edukasi daring mengenai kesehatan mental) sebagai narasumber.

Dalam pembukaannya, Qorina Shinta selaku Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) BEM FPK menuturkan, masa remaja merupakan masa yang menentukan pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, lanjutnya, akan sangat penting bagi remaja untuk mengetahui jati dirinya sehingga bisa menjalani kehidupannya dengan maksimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

“Apalagi sekarang banyak kasus anak-anak muda yang merasa insecure, merasa rendah dan tak bisa apa-apa karena tidak tahu kepribadian dan jati dirinya seperti apa. Karena itulah, mengapa mengetahui kepribadian menjadi penting untuk menentukan masa depan seseorang,” tandasnya.

Mengawali pemaparannya, Dinda menjelaskan tentang definisi kepribadian. Dirinya mengungkapkan bahwa sejatinya, kepribadian adalah karakteristik unik dari setiap individu yang membedakannya dari individu lain yang terkait dengan cara berpikir, cara merasa dan cara bertindak.

“Karena setiap manusia tentunya memiliki conscious mind  masing-masing dalam melakukan sesuatu, dan itu yang menentukan apa langkah yang akan diambil selanjutnya sebagai manusia yang memiliki free will (keinginan yang bebas),” ungkap alumni Psikologi Universitas Indonesia tersebut.

Dinda juga melanjutkan, kepribadian itu terbentuk berdasarkan pengalaman subjektif seseorang dan juga interaksi orang tersebut dengan lingkungannya. Kepribadian seseorang , sambungnya, bisa berbeda seiring dengan perkembangan usia dan pengalaman yang ia miliki. Oleh karenanya, lingkungan dan pergaulan akan sangat menentukan kepribadian seseorang akan seperti apa.

“Karena selain faktor genetik, lingkungan dan pengalaman personal lah yang paling menentukan bagaimana pribadi seseorang, oleh karena itu bahkan anak yang kembar identik pun juga pasti memiliki kepribadian yang berbeda,” ungkapnya

Mengakhiri pemaparannya, Dinda mengungkapkan untuk menemukan jati diri seseorang bisa dilihat ketika ia menjalani dan menyikapi kehidupan sehari-hari. Seseorang bisa mengukurnya dengan mengetahui minat dan bakat serta watak ketika menjalankannya.

Sederhananya, lanjut Dinda, seseorang bisa melakukan sesuatu yang disuka dan ingin dengan maksimal. Jika dalam pelaksanaannya orang tersebut merasa bisa mudah mencapai target yang  diinginkan maka bisa disimpulkan bahwa itu adalah bakat dari orang tersebut. Kemudian, terusnya, jika minat dan bakat bicara tentang apa yang dikerjakan, watak bicara tentang bagaimana orang tersebut menjalaninya.

“Mungkin manusia bisa mempelajari semua hal, namun bakat ini berbeda, itu sesuatu potensi seseorang yang bisa dikembangkan secara maksimal dan bisa menjadikan seseorang sukses apabila fokus menekuninya,” pungkasnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp