Efektivitas Ekstrak Kolagen Kulit Ikan Lele Sangkuriang pada Penyembuhan Luka Bakar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Kabartani

Luka bakar adalah kondisi trauma pada jaringan kulit yang dapat terjadi akibat kontak  dengan api, uap panas, bahan kimia berbahaya, barang listrik, dan radiasi elektromagnetik. Luka  bakar yang dalam (derajat full-thicknes) membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama karena  kerusakan kulit mencapai hampir seluruh dermis yang dapat menimbukan pembentukan jaringan  parut yang besar. Luka bakar yang dalam ini memerlukan perawatan khusus untuk cepat sembuh dan  untuk mengurangi terbentuknya jaringan parut, antara lain dengan cara dengan pemberian kolagen  oles.  

Kolagen memiliki peran utama dalam proses penyembuhan luka karena kolagen banyak  mengandung asam amino glisin yang memberikan kelembaban pada daerah luka, yang diperlukan  untuk rangsangan reepitelisasi, proliferasi dan migrasi sel epitel serta menginduksi aktivitas faktor  pertumbuhan dan transport nutrisi. Kolagen juga merupakan komponen utama dari matriks  ekstraseluler. Ekstrak kolagen dari ikan memiliki keunggulan dibandingkan dengan ekstrak kolagen  dari unggas dan ternak, karena bebas dari penyakit berbahaya yang dapat terjadi pada unggas dan  ternak, serta halal untuk digunakan dan memiliki imunoreaktivitas rendah pada tubuh manusia.  

Ikan Lele Sangkuriang [Clarias gariepinus (Burchell, 1822)] merupakan salah satu jenis  ikan Lele yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan Lele Sangkuriang ini termasuk dalam  varietas unggul yang telah dikembangkan oleh para peneliti di Indonesia. Pemanfaatan kulit ikan Lele sebagai sumber kolagen dapat mengurangi limbah kulit ikan Lele dari home industri makanan  berbasis ikan Lele yang berkembang di kota Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 

Penyembuhan luka terdiri dari empat fase yaitu fase homeostasis, fase inflamasi (keradangan), fase proliferasi, dan fase remodeling. Proses keradangan dan penyembuhan luka  melibatkan perubahan jumlah makrofag pada daerah yang mengalami keradangan. Stres oksidatif  ikut berperan pada proses keradangan akut atau kronis pada area luka, terkait dengan terbentuknya  Reactive Oxygen Species (ROS), berlanjut dengan terbentuknya Malondialdehid (MDA) yang  merupakan produk katabolisme lipid membran ketika terjadi stres oksidatif. Pemberian topical  ekstrak kolagen kulit ikan Lele pada luka bakar diharapkan dapat mempercepat kesembuhan luka bakar.  

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas ekstrak kolagen kulit ikan Lele Sangkuriang  (Clarias gariepinus /(Burchell, 1822) terhadap jumlah makrofag dan pembentukan Malondialdehid  (MDA) pada penyembuhan luka bakar. 

Dalam penelitian ini kolagen kulit ikan Lele Sangkuriang diekstraksi dengan HCl 2%  selama 48 jam dan dinetralkan dengan NaOH 1 M. Digunakan 24 tikus Rattus norvegicus jantan  galur Wistar umur sekitar 3 bulan dan berat sekitar 200-250 gram, yang punggungnya dibuat luka  bakar yang dalam, kamudian dibagi menjadi 2 kelompok kontrol (K) dan 2 kelompok perlakuan (P). 

Ekstrak kolagen kulit ikan Lele diberikan secara oles setiap hari pada luka bakar kulit tikus 2  kelompok perlakuan (P3 dan P10) dan oles aquadest diberikan pada 2 kelompok kontrol (K3 dan K10). Jumlah makrofag dan kadar MDA dari 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan masing masing ditentukan setelah pemberian 3 hari (K3 dan P3) dan 10 hari (K10 dan P10) oles aquadest  atau ekstrak kolagen ikan Lele Sangkuriang pada luka bakar. 

Hasil penelitian pada kelompok P dibandingkan kelompok K menunjukkan bahwa tikus  dengan pemberian oles ekstrak kolagen kulit ikan Lele Sangkuriang menunjukkan jumlah makrofag  yang tidak menurun/berbeda signifikan setelah pemberian hari ke 3 (p = 0,427) tetapi jumlah  makrofag menurun/berbeda signifikan setelah pemberian hari ke 10 oles ekstrak kolagen kulit ikan  LeleSangkuriang (p=0.000). Kadar MDA serum kelompok P setelah pemberian hari ke 3 maupun  ke 10 oles ekstrak kolagen kulit ikan Lele Sangkuriang tidak menurun/berbeda bermakna  dibandingkan kelompok K (p > 0,05, yaitu p= 0,713). Kesimpulan penelitian ini oles kolagen ekstrak kulit ikan Lele Sangkuriang dapat  mempercepat penyembuhan luka bakar, terbukti menurunkan jumlah makrofag setelah pemberian  oles ekstrak kolagen. 10 hari.

Penulis: Prof. Retno Handajani, dr., MS, Ph.D.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dengan judul : “In vivo Effectivity of Collagen Extract from Clarias  gariepinus (Burchell, 1822) ‘Sangkuriang’ on Formation of Malondialdehyde and Macrophages in Burn Healing” di  Proceedings of the Pakistan Academy of Sciences: Pakistan Academy of Sciences, B. Life and Environmental  Sciences 57 (3): 35-40 (2020) Copyright © Pakistan Academy of Sciences, ISSN: 2518-4261 (print), ISSN 2518- 427X (online) 

Oleh: Ary Andini, Retno Handajani, Soetjipto Koesnowidagdo, Miranda Zawazi Ichsan, and Luciano Pighinelli.  Tersedia di: https://www.paspk.org/proceeding/proc-of-the-pas-b-57-no-3/

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp