Ahli Jelaskan Cara Mempercantik Warna Ikan Koi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi foto dari Tribun Batam

UNAIR NEWS Selain bentuk tubuh, kualitas dari ikan koi terutama yang digunakan untuk kontes dinilai dari tingkat kecerahan dan ketajaman warnanya. Warna dari ikan memang kebanyakan dipengaruhi oleh faktor genetik dan garis keturunan ikan tersebut. Namun tahukah kalian, disamping genetik, faktor nutrisi ternyata juga mampu berperan dalam meningkatkan keindahan warna dari ikan koi.

Hal tersebut dipaparkan oleh Nina Meilisza, peneliti di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok dalam Webinar Merah Putih pada Senin (16/8). Webinar tersebut merupakan kolaborasi antara Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR dengan BRBIH.

Dalam kesempatan itu ia memaparkan, warna dari ikan koi dipengaruhi oleh pigmen yang dihasilkan oleh sel kromatofor. Koi memiliki 4 sel kromatofor sejati yakni Melanofora penghasil melanin (hitam), Eritrofor penghasil pteridine (merah),  Xantofor penghasil karotenoid (kuning) dan iridofor penghasil kristal guanine dan purin (berkilau). 

“Serta satu sel kromatofor yang tidak menghasilkan pigmen sehingga memberi warna dasar putih pada ikan yakni leukofor,” tandasnya.

Ia melanjutkan, sejatinya ikan bisa memproduksi pigmen warna dengan sendirinya. Sehingga para pembudidaya tinggal memberi pakan dengan kualitas tinggi, tanpa harus mensuplementasi kandungan pigmen spesifik untuk meningkatkan warna ikan.

Namun, sambungnya, berbeda dengan karotenoid. Ikan tidak bisa memproduksi karotenoid sendiri dan membutuhkan asupan dari luar. “Oleh karena itu, untuk suplementasi pakan ikan guna meningkatkan warna umumnya digunakan bahan yang memiliki kandungan karotenoid yang tinggi,” imbuhnya.

Nina mengungkapkan, karotenoid memiliki 800 jenis namun yang memberi efek warna pada ikan adalah Astaxanthin. Karotenoid bisa didapatkan dari banyak sumber seperti sayuran, buah, alga (Chlorella dll.), krustase, dan bahan sintetis.

“Karotenoid lain yang masuk nantinya akan dimetabolisme menjadi astaxanthin yang memberi efek kuning, jingga dan kemerahan pada ikan, dan ikan koi termasuk ikan yang mudah memetabolisme astaxanthin sehingga bisa diberi beberapa jenis karotenoid kecuali beta-karoten,” ungkapnya.

Mengakhiri pemaparannya Nina mengungkapkan dalam mensuplementasi pakan menggunakan karotenoid khususnya yang karotenoid sintetik perlu memperhatikan dosis. Ia menjelaskan jika terlalu banyak hanya akan menyebabkan kerugian biaya.

“Minimalnya dosis 100 mg/Kg pakan cukup untuk menjaga warna ikan dan jika ingin meningkatkan warnanya bisa menggunakan dosis 150 – 200 mg/kg pakan maksimal, jika terlalu banyak akan mengeluarkan biaya lebih namun performansinya sama,” pungkasnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp