UNAIR NEWS – Meninjau upaya perluasan jejaring kegiatan internasionalisasi, Airlangga Global Engagement (AGE) akan memperbarui kerja sama dengan universitas 100 besar dunia di Tiongkok.
Pembahasan upaya kerja sama itu dilakukan melalui workshop yang dihadiri oleh Yaya Sutarya selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia. Workshop dilakukan secara daring melalui teleconference zoom meeting pada Rabu (4/8/2021).
Sebagai perwakilan dari KBRI, Yaya tertarik dengan spesialisasi UNAIR di bidang kesehatan. Ia beranggapan bahwa kesehatan memiliki peran yang vital. Ditambah, saat ini manusia sudah dihadapkan dengan permasalahan yang kompleks.
Ia menekankan kerja sama dalam bidang pendidikan harus seimbang dengan investasi dan perdagangan. Selaras dengan hal itu, ia kemudian melanjutkan empat tipe wujud konkret kerja sama dalam hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok.
Pertama, pemanfaatan program beasiswa, antara lain yakni Pertemuan G20 di Osaka yang diberi kuota sejumlah 3000 beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3 selama lima tahun (2020-2024). Ada pula program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Pendidikan Vokasi untuk 500-800 orang.
Kedua, program kerja sama riset internasional baik bilateral maupun multilateral, salah satunya yaitu universitas antar universitas, universitas antar perusahaan, ataupun pemerintah antar universitas.
Ketiga, program kerjasama seni, budaya, dan bahasa yang terdiri dari 21 pusat budaya Indonesia, program studi Bahasa Indonesia di 18 perguruan tinggi Tiongkok, Pusat Studi Indonesia di 13 titik Tiongkok, dan Confucius Institute/HANBAN/CIS.
Keempat, program digital melalui ekonomi, satelit rekayasa cuaca energi alternative, bidang kedokteran (vaksin mikrosirkulasi, hemorheology), kendaraan listrik, AI dan advance robotics, battery, electronics.
Dari keempat program kerjasama itu memunculkan strategi implementasi yakni joint curriculum (Transfer Credit, summer course, double degree), kunjungan profesor, penelitian bersama, dan pertukaran mahasiswa.
Dalam hal ini, pihaknya sangat terbuka jika UNAIR bisa mengirimkan mahasiswanya ke Tiongkok untuk belajar. “Tiongkoksangat terbuka sekali, termasuk ke Universitas Airlangga. Jalinan kerja sama ini nanti juga akan ada pelatihan lebih lanjut. Kami juga menawarkan 39 perguruan tinggi,” ucap Yaya. (*)
Penulis : Viradyah Lulut Santosa
Editor : Binti Q. Masruroh