Tim KKN 64 Kelompok 59 Gelar Webinar Agribisnis Guna Dorong Ekonomi Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-64 Kelompok 59 menggelar Webinar Agribisnis pada Minggu (8/8/2021). (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Di masa pandemi Covid-19, terdapat banyak bisnis yang mengalami kerugian, bahkan beberapa perusahaan mengalami bangkrut. Hal ini dikarenakan kurangnya strategi untuk tetap survive di tengah pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua sektor ekonomi. Termasuk, bidang agribisnis atau pertanian yang menjadi salah satu sektor penting dalam menunjang kebutuhan konsumsi masyarakat. 

Mengatasi permasalahan tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-64 Kelompok 59 menggelar Webinar Agribisnis pada Minggu (8/8/2021). Dilakukan secara online melalui platform zoom meeting, webinar itu mengusung tema “Pengolahan Hasil Pertanian Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Era New Normal”. Diwawancarai pihak UNAIR NEWS, Muzdalifah selaku penanggung jawab kegiatan webinar menyampaikan bahwa webinar ini diadakan dikarenakan banyak sekali petani yang tidak dapat memanfaatkan hasil panennya secara maksimal. 

“Terlebih lagi di tempat KKN kami, yakni di Dusun Banyu Urip atau Dusun Gempol Kurung yang mungkin belum cukup mengetahui apabila hasil pertaniannya yang mereka panen bisa banyak dijadikan inovasi dan tidak hanya dipanen dan langsung menjual hasil panennya tersebut,” ungkap Mahasiswa asal Songgon, Banyuwangi tersebut.

Selain itu, lanjut Muzdalifah, masih minimnya UMKM dan pengetahuan masyarakat akan pengolahan hasil pertanian, sehingga pihaknya mengangkat webinar agribisnis itu agar dapat memberikan inovasi kepada masyarakat dalam pengembangan ekonomi masyarakat melalui pengolahan hasil pertanian. Terlebih lagi, tandasnya, dengan keadaan di era pandemi banyak sekali masyarakat yang dibatasi tetapi perekonomian tetap berjalan.

“Dan yang lebih membuat kami bersemangat dikarenakan bukan hanya penduduk dusun sini saja, daerah pedesaan lain pun banyak yang mungkin mayoritasnya adalah petani,” jelasnya. 

Tujuan dilaksanakan kegiatan webinar ini, sambung Muzdalifah, untuk membantu dan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana sektor pertanian sendiri dapat dijadikan suatu usaha. Pasalnya, dimunginkan sebelumnya masyarakat tidak mengetahui potensi pengolahan hasil pertanian sebagai upaya peningkatan ekonomi. 

“Yang mungkin sebelumnya tidak tahu lantaran hasil panen langsung di jual, bahkan biasanya jika borongan pun terkadang murah atau mahal bergantung dengan musiman,” tuturnya.

Pada akhir wawancara, Muzdalifah berharap setelah acara webinar ini berlangsung, semoga masyarakat penduduk desa manapun, serta kalangan muda yang sering di sebut mahasiswa milenial, bisa memetik ilmu-ilmu yang telah disampaikan serta mengimplementasikannya di masa depan.

“Apalagi dalam sektor pertanian mungkin bisa diterapkan banyak kalangan agar tetap produktif di masa pandemi,” tutupnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp