UNAIR dan INOVASI Gelar Penguatan Karakter dan Keterampilan Abad XXI Unit 2 Secara Daring

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Seorang Guru Dari MI. Mambaul Ma`arif menyampaikan pendapatnya dalam sesi diskusi kegiatan pembukaan Workshop Unit 2. (Foto SS Zoom)

UNAIR NEWS – Dua bulan sebelumnya, tepatnya tanggal 5 Juni 2021 telah diadakan workshop Penguatan Karakter dan Keterampilan di Kabupaten Lamongan dan Sidoarjo yang dilangsungkan secara luring. Diberlakukannya kebijakan PPKM, membuat serangkaian kegiatan Workshop Penguatan Karakter dan Keterampilan Abad XXI sebagai Penerapan Profil Pelajar Pancasila melalui Pembentukan Simpul-Simpul Perubahan pada Madrasah Ibtidaiyah tersebut tertunda selama sebulan lebih. Sehingga diputuskan untuk mengadakan kegiatan Workshop Unit 2 secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu pagi (07/08/2021).

Program tersebut merupakan kerja sama kemitraan antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga dan INOVASI (Anak Sekolah Indonesia Kemitraan Australia Indonesia) bersama Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Sidoarjo dan Lamongan. Dalam acara tersebut, Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, S.S., M.A., dosen Fakultas Ilmu Budaya UNAIR sekaligus moderator dalam acara tersebut membuka acara dengan sambutannya.

“Kita menyambung pelaksanaan workshop unit 1 dimana di acara tersebut kita mengenalkan terkait apa itu pendidikan karakter dan mengidentifikasi elemen-elemen profil pelajar Pancasila, kemudian mengidentifikasi keterampilan abad XXI. Kita menyusun secara bertahap dari unit 1-5 sehingga memudahkan bagi madrasah untuk bagaimana nanti bisa mengembangkan sekolah berkarakter unggul seperti apa,” terangnya.

Program yang disusun secara bertahap tersebut, sambung Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, S.S., M.A., bertujuan untuk memudahkan fasilitator membantu masing-masing madrasah agar dapat mengetahui cara mengembangkan karakter di masing-masing madrasah baik secara administratif maupun teknis.

Ia juga menjelaskan, di unit 1 sebelumnya membahas tentang pengenalan terhadap konsep pendidikan karakter, mengidentifikasi elemen-elemen profil pelajar Pancasila, dan mengidentifikasi keterampilan abad XXI. Pada workshop unit 2 tersebut, lebih berfokus pada tema cara membangun Sekolah Positif.

“Di unit 2 ini nanti bapak ibu kepala madrasah, guru, pengurus yayasan, dan orang tua di masing-masing madrasah akan kita kenalkan bagaimana cara untuk pengambilan data awal untuk menganalisis kebutuhan karakter apa yang ada di masing-masing madrasah. Kemudian kita nanti membantu masing-masing madrasah fokus pada pengembangan karakter apa disesuaikan dengan visi misi masing-masing madrasah,” jelasnya.

Adapun 7 madrasah di Kabupaten Lamongan yang hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut. Terdiri dari MI Mazraatul Ulum 01 Paciran, MI Tarbiyatut Tholabah, MI. Mambaul Ma`arif, MIS Tarbiyatul Athfal, MIS Mu’awanah, MI. Tarbiyatus Shibyan, dan MI Maslakul Huda. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masing-masing MI menghadirkan kepala sekolah, pengurus yayasan, guru, beserta wali murid untuk menjadi peserta kegiatan tersebut.

Sebelum acara inti dimulai, Ali Yusuf, selaku fasilitator daerah di Lamongan menyampaikan review hasil dari workshop unit 1. Acara disambung dengan kegiatan pendahuluan dengan mengelompokkan peserta sesuai perannya untuk berdiskusi menggunakan fitur breakout room di aplikasi Zoom. Dalam workshop tersebut peserta melakukan beberapa sesi kegiatan diskusi yakni mengenal alat pengambilan data awal untuk analisis kebutuhan, membuat daftar ciri-ciri Sekolah Positif dan karakter pendukungnya, menentukan karakter fokus untuk dikembangkan dalam rangka penciptaan Sekolah Positif, menganalisis visi dan misi sekolah, serta mengidentifikasi peran KM, guru, dan komite dalam membangun Sekolah Positif.

“Kami berharap program ini dapat berjalan lancar sehingga anak-anak didik kita bisa merasakan belajar dengan nyaman sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh masing-masing madrasah,” ungkap Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari, S.S., M.A. mengakhiri sambutannya.

Penulis: Tyas Ratna Manggali

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp