Kajian Rutin KKI UNAIR Banyuwangi Ajak Muhasabah Diri di Tengah Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh berita inspiratif.com

UNAIR NEWS – Komikat Kerohanian Islam (KKI) PSDKU UNAIR di Banyuwangi pada Jumat (06/08), menggelar kajian rutin bersama Ustadz Abdullah Hari. Ustadz Hari yang juga mentor dari KKI tersebut hadir secara virtual untuk memberikan tausiah dengan tema “Muhasabah di Tengah Ujian”.

Kajian Rutin ini merupakan salah satu program dari divisi syiar yang dilakukan guna meningkatkan wawasan Islami mahasiswa UNAIR Banyuwangi terkhusus anggota KKI setiap Jumat malam. Mengawali pemaparannya, Ustaz Hari mengungkapkan bahwa dalam Q.S At-taghabun ayat 11, dijelaskan bahwa tidak ada musibah kecuali atas izin Allah, dan Allah pasti memberikan banyak sekali hikmah dibalik setiap musibah yang menimpa seseorang.

“Semakin berat ujian yang menimpa seseorang maka akan semakin besar pula ibrah yang bisa didapat, Maka, akan sangat merugi sekali kita apabila dengan Covid-19 yang hampir menginjak 2 tahun ini kita tidak bisa mengambil sebuah hikmah dan pembelajaran untuk memperbaiki diri kita,” ujarnya.

Ustaz Hari melanjutkan, sebagai seorang muslim, senantiasa bermuhasabah atau melakukan introspeksi terhadap diri sendiri adalah suatu keharusan. Karena dengan bemuhasabah, sambungnya, dapat selalu mengingatkan  akan kesalahan dan dosa yang telah dilakukan sehingga setiap pribadi akan senantiasa bertaubat dan ingat kepada Allah dalam segala hal.

“Dengan hadirnya covid ini, mengingatkan bahwa kita adalah hamba yang lemah, hamba yang dhaif, maka tidak sepatutnya kita menyombong-nyombongkan diri di atas nikmat yang sudah Allah berikan,” tuturnya.

Selain itu, imbuhnya, dengan Covid ini setiap individu bisa belajar tentang bagaimana mahalnya nikmat sehat, tentang pentingnya menjaga kesehatan serta mengingatkan untuk selalu berempati terhadap sesama. “Disamping itu, tentu masih ada banyak sekali hikmah yang bisa dipetik jika kita ingin menyikapinya dengan positif,” tandasnya.

Mengakhiri pemaparanya, Ustaz Hari menjelaskan bahwa muhasabah adalah sebuah ilmu hati. Maka sudah sepatutnya kita membersihkan hati dari segala keburukan sehingga dapat melihat serta menyikapi sesuatu dengan jernih.

“Hati itu bagaikan cermin, dan nafsu adalah nafas, cermin akan buram setiap kali kau bernafas padanya, maka bersihkan hatimu sebelum bercermin kepadanya,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, terdapat 3 hal yang bisa menjadi tolak ukur baik atau tidaknya hati. Yang pertama adalah sikap kita ketika menghadiri majlis, kemudian sikap dan perasaan ketika membaca al Quran, dan yang terakhir apa yang dilakukan ketika sendirian.

“Ketika dalam kegiatan diatas kita senantiasa merasa tentram dan teringat kepada Allah maka dapat kita simpulkan hati kita jernih, namun sebaliknya jika hati kita kotor maka rasa malas dan kemaksiatan yang akan kita rasakan dan kita lakukan,” pungkasnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp