Mengapa Olahraga Berperan untuk Menurunkan Marker Keradangan CRP pada Wanita Gemuk Dan Obes?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh CNN Indonesia

Kasus gemuk (overweight) dan obesitas terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data World Health Organization pada tahun 2016 menunjukkan peningkatan kasus obesitas sebesar 3% pada laki-laki dan 6% pada perempuan dibandingkan tahun 1975. Sedangkan kasus overweight mengalami peningkatan 20% pada laki-laki dan 23% pada perempuan dibandingkan tahun 1975. Di Indonesia, kasus obesitas pada tahun 2018 sebanyak 21,8 % dari penduduk Indonesia dan 13,6% termasuk overweight (Riskesdas, 2018). Peningkatan kasus overweight dan obesitas antara lain disebabkan oleh tingginya asupan kalori (diet tinggi kalori) dan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Kurangnya aktivitas fisik juga mendukung peningkatan lemak (trigliserida) karena rendahnya pengeluaran energi daripada energi yang masuk. Hal ini juga berbanding lurus dengan peningkatan marker keradangan, salah satunya adalah C-reactive protein (CRP). C-reactive protein (CRP) juga merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui faktor risiko berbagai penyakit (hipertensi, jantung, aterosklerosis) dan tingkat inflamasi sistemik. Overweight dan obesitas memiliki korelasi yang signifikan dengan CRP karena 75% kasus overweight dan 93,5% kasus obesitas memiliki kadar CRP yang tinggi. Riset menemukan bahwa rata-rata kadar CRP normal sekitar 2,37 mg/L, pada kasus overweight sekitar 6,63 mg/L dan kasus obesitas sekitar 10,22 mg/L.

Penangangan dan pencegahan overweight dan obesitas dilakukan dengan melakukan latihan fisik atau olahraga yang tepat. Olahraga yang tepat dapat menurunkan kadar CRP pada overweight dan obesitas. Olahraga pada kasus overweight dan obesitas bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran energi dan fisiologi tubuh serta mengurangi jaringan adiposa dan berat badan. Olahraga juga mampu meningkatkan marker anti keradangan yang dapat menekan marker keradangan seperti CRP. Olahraga memengaruhi sistem imun dengan menurunkan jumlah sel darah putih mononuklear di darah perifer yang merupakan sumber sitokin yang memicu keradangan seperti Interleukin-1, Interleukin-6, Interleukin-1β, Iinterleukin-8, dan CRP. Olahraga juga meningkatkan anti keradangan seperti Interleukin-10, Interleukin-1ra. Penurunan Interleukin-6 mempengaruhi penurunan CRP, karenaa Interleukin-6 merupakan stimulator sekresi CRP di hepar.

Olahraga pun dapat menurunkan massa lemak yang menyebabkan peningkatan radikal bebas dan stress oksidatif sehingga menurunkan tingkat keradangan dan kadar CRP. Peningkatan antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas sehingga menurunkan terjadinya keradangan. Olahraga juga meningkatkan enzim antioksidan. Peningkatan antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas sehingga menurunkan terjadinya keradangan.

Peran olahraga dalam menurunkan kadar CRP dan pro-inflamasi pada kasus overweight dan obesitas berbeda-beda dipengaruhi oleh jenis latihannya juga. Latihan aerobik intensitas sedang menggunakan treadmill dan elliptical trainers selama 6 minggu dapat menurunkan kadar CRP pada wanita obesitas.  Kombinasi olahraga aerobik berjalan dan latihan kekuatan  selama 60 menit dengan diet juga menurunkan rata-rata kadar CRP pada kasus overweight dan obesitas dengan usia rata-rata 65 tahun. Latihan kontinu intensitas moderat dengan menggunakan treadmill, cycle ergometer dan elliptical selama 8 minggu menurunkan kadar CRP pada kasus overweight dan obesitas dewasa dengan usia rata-rata 28 tahun. Latihan aerobik intensitas sedang dengan berjalan dan berlari selama 12 minggu menurunkan kadar CRP pada anak-anak obesitas dengan usia 8-12 tahun. Latihan daya tahan intesitas subsmaksimal dengan berlari 34 menit selama 8 minggu menurunkan kadar CRP. Latihan resisten seperti pull-down, bench press, leg press, calf exercise, biceps curls, leg curls, lateral raise by dumbbell, dan overhead press menurunkan kadar CRP pada perempuan overweight dan obesitas dengan usia rata-rata 22 tahun.

Oleh karena itu, olahraga yang tepat dapat pada wanita gemuk dan obes memberikan manfaat menurunkan kadar marker keradangan CRP. Mekanisme bagaimana olahraga memberikan efek yang positif tersebut antara lain  dengan cara membakar kalori/ lemak, meningkatkan marker anti radang, sehingga juga menurunkan marker pro-keradangan yang lain, dan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat menetralkan radikal bebas yang dapat memicu keradangan.

Penulis: Muchammad Rif’at Fawaid As’ad, M.Kes; Dr. Lilik Herawati, dr, M.Kes

Informasi detail dari review artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/18258

As’ad, M.R.F., Liben, P., Herawati, L., 2021. Mechanism of Physical Exercise on Lowering Levels of C-Reactive Protein (CRP) in Overweight and Obese. Folia Medica Indones. 57, 82.

doi: 10.20473/fmi.v57i1.18258

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp