Dosen FKM UNAIR Bagikan Tips Makanan Bergizi Saat Isolasi Mandiri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sumber foto dari Avrist Assurance

UNAIR NEWS – Ketika terkena penyakit Covid-19, maka diperlukan perawatan maupun penanganan yang lebih maksimal. Terutama bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Dalam meningkatkan imunitas tubuh, maka diperlukan pemenuhan gizi agar imun dapat meningkat. Akan tetapi terkadang pemenuhan gizi tersebut dapat lebih diperhatikan ketika isolasi di rumah sakit. Oleh karena itu, pada kesempatan webinar gizi yang diadakan tim KKN 64 Kelompok 221 UNAIR pada Sabtu (31/7). 

Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc. (Nutr) salah satu Dosen Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) menyampaikan beberapa makanan bergizi bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Qonita menyampaikan bahwa ketika kita sedang isolasi mandiri, kita harus memastikan bahwa kebutuhan gizi kita terpenuhi.

“Walaupun mungkin ketika isolasi mandiri, kita mengalami beberapa gangguan seperti tidak bisa merasa dan mencium yang jelas akan menurunkan nafsu makan kita, ” jelasnya.

Sebab itu, Qonita menyampaikan bahwa penting untuk harus tetap makan dikarenakan makanan tersebut yang dapat membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk komposisi gizi yang seimbang, lanjutnya, bagi warga yang sedang isolasi mandir meliputi kalori berkisar 2000-2500 gram, protein berkisar 75-100 gram, dan menambahkan beberapa jenis lemak untuk mencukupi kebutuhan energi   

“Namun apabila memiliki kolesterol tinggi,obesitas dan lain sebagainya, tambahan lemak ini perlu dipertimbangkan ulang,” jelasnya. 

Kemudian, lanjut Qonita, diperlukan cairan berkisar 3 liter. Apabila nafsu makan berkurang dapat mengkonsumsi metode porsi kecil namun sesering mungkin. Bisa lebih dari 3 kali dalam satu hari.   

“Apabila masih bingung mengenai gizi ketika isoman bisa didownload diet to get di google play secara gratis. Di aplikasi tersebut dapat membuat planning mengenai pemenuhan gizi dalam sehari,” jelasnya.

Untuk suplementasi, tandasnya, diambil dari Pedoman Gizi Klinis Dokter Gizi Klinis Indonesia, dikatakan bahwa pasien Covid-19 membutuhkan vitamin A, B Kompleks, C, D, E, Zinc, Kalsium, dan Selenium. Kalsium ini dibutuhkan apabila kondisi berat dan kritis. Kemudian ditambahkan probiotik, madu dan kurkuma.

“Kurkuma juga berfungsi sebagai penambah nafsu makan pada pasien Covid-19, lactobacilus pada probiotik berfungsi dalam melancarkan pencernaan,” jelasnya. “Pada intinya ketika kita memakan makanan kita, sebaiknya ada dua lauk pauk berupa protein nabati maupun hewani atau mungkin dapat dicampur antara protein hewani dan nabati,” pungkasnya.

Penulis: Ananda Wildhan Wahyu Pratama

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp