Podcast “Me & Anxiety VS Self Love” Antarkan Dinda Raih Juara I Podcast Srikandi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Salah satu potongan Podcast “Me & Anxiety VS Self Love” karya Nazala Rizqi Dwi Dinda Yuliana. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Nazala Rizqi Dwi Dinda Yuliana mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berhasil mengharumkan nama Universitas Airlangga (UNAIR) di Srikandi Berprestasi 2021. Dinda berhasil meraih Juara I Lomba Podcast Srikandi yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Jawa Timur (Jatim).

Diwawancarai oleh UNAIR NEWS pada Jumat (30/7/2021), mahasiswa yang akrab disapa Dinda itu menjelaskan ide podcast yang mengantarkannya mendapatkan prestasi. Menurutnya, Srikandi Berprestasi memberi wadah bagi para muslimah srikandi khususnya perempuan di wilayah Jawa Timur untuk terus berkarya dan memantik semangat dan kreatifitas muslimah srikandi.

Dinda mengaku bahwa inspirasi ide podcast yang dia ambil berasal dari lingkungan sekitarnya. Dia ingin mengambil ide yang relate dengan kehidupan sehari-hari para pendengar. Menurutnya, podcast bisa menarik perhatian orang apabila isi dari podcast tersebut ada kaitannya dengan pendengar.

“Apalagi kayak lagi pandemi seperti ini, semuanya serba online, membuat kehidupan kita beberapa ada yang berubah 180 derajat dari sebelumnya. Belum lagi kalau kebanyakan di rumah yang menyebabkan kita lebih sering bentrok kepentingan dengan orang tua. Itu jadi kayak memengaruhi mental kita yang sekarang,” tambahnya.

Topik bahasan podcast karyanya menitikberatkan pada tema “Mental Health” karena Dinda merasa di perkuliahan daring, kesehatan mental mahasiswa menjadi lebih rentan. Dinda berharap lewat karya podcastnya, teman-teman pendengar tidak akan merasa sendirian lagi. Dinda ingin memberikan pesan bahwa kita sama-sama melewati kondisi ini bersama.

Dalam podcast-nya yang berjudul “Me & Anxiety vs Self Love”, Dinda membahas beberapa hal yang menjadi kegelisahan anak muda saat ini. Contohnya seperti masalah masa lalu, karir, jodoh, kehidupan sosial, dan sebagainya. Tapi yang ingin dia tekankan adalah bahwa mereka semua tidak sendirian, banyak orang yang merasakan hal serupa.

“Jadi menurutku tidak apa-apa kalau kita kadang menggelisahkan hal hal-tersebut. That’s something normal. Tapi ada batasan normalnya juga, bukan malah membuatnya menjadi berlebihan,” ungkapnya.

Bagi Dinda, menggelisahkan sesuatu ada batasannya. Batasan itu sampai di titik dimana kegelisahan bisa berubah menjadi motivasi untuk bangkit. Masa lalu seseorang adalah salah satu hal yang berharga bagaimanapun keadaannya, karena masa lalulah yang membentuk diri kita jadi orang hebat seperti sekarang.

“Jadi buat kita-kita yang sudah ada di keadaan sekarang yang sudah melewati masa lalu kita, kita itu orang yang keren banget deh, sumpah. Kita keren karena kita udah berusaha jadi yang terbaik versi diri kita. Dan kebanyakan kita, melupakan kalau cinta yang terbaik itu cinta dari diri kita untuk diri kita sendiri,” pungkasnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor    :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp