Gelar Juara Satu Debat Hukum PLC Kembali Disabet Tim Perwakilan MYMA FH UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Gelar Juara Satu Debat Hukum PLC Kembali Disabet Tim Perwakilan MYMA FH UNAIR. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Gelar juara satu dalam cabang lomba debat hukum Parahyangan Legal Competition (PLC) 2021 kembali disabet oleh tim perwakilan Masyarakat Yuris Muda Airlangga (MYMA) FH UNAIR. Pada PLC tahun lalu, gelar yang sama juga dimenangkan oleh MYMA FH UNAIR. Kompetisi hukum ini diadakan pada 23 – 25 Juli 2021.

Terdapat enam anggota dari tim perwakilan tersebut, dengan 3 anggota berperan sebagai pembicara dan 3 anggota lainnya sebagai periset. Peran pembicara diemban oleh Anetta Cornelia Budianto (2018), Harven Filippo Taufik (2019), dan Stefania Arshanty Felicia (2019). Sementara tim periset adalah Rahajeng Dzakiyya Ikbar (2019), Ariel Ciptadi Darmawan (2019), dan Angeline Regita Nathalia (2020).

Pada Rabu pagi (28/7/2021), tim redaksi mewawancarai ketua tim sekaligus pemenang Best Oralist dalam debat hukum PLC, Stefania Arshanty Felicia. Stefania, sapaan karibnya, mengatakan bahwa tahun ini tema lombanya adalah Penerapan Pancasila dalam Mewujudkan Bisnis dan Investasi yang Berpihak pada Hak Asasi Manusia.

“Jadi kurang lebih temanya adalah hukum bisnis. Tetapi kita juga harus mendalami aspek hukum lain seperti hukum perburuhan, karena keterkaitannya bisnis dengan hak ketenagakerjaan kan banyak. Tentunya juga kami juga harus mendalami teori dan konsep hak asasi manusia,” ujar mahasiswi angkatan 2019 itu.

Stefania menjelaskan bahwa mosi debat yang didapatkan oleh timnya lebih banyak mengenai persoalan ketenagakerjaan, seperti penerapan sistem otomatisasi dalam sektor produksi dan penerapan klausul non-kompetisi dalam ketenagakerjaan. Kedua contoh tema tersebut menurut papar Stefania, mendapatkan posisi mosi yang sedikit lebih rumit argumentasinya.

“Di tahap final, kami mendapat mosi terkait penerapan SNI sebagai hambatan perdagangan dalam perdagangan bebas. Kami mendapat posisi kontra disitu,” tuturnya.

Secara umum, tim yang berkompetisi di PLC 2021 ini harus menyiapkan argumentasi di sisi pro dan kontra terhadap sembilan mosi debat yang diberikan panitia penyelenggara. Stefania menceritakan bahwa persiapan mosi tersebut dimulai sejak keluarnya mosi pada tanggal 23 Juni 2021. Frekuensi bertemunya anggota tim untuk mempersiapkan mosi dan latihan kurang lebih setiap hari, kecuali dalam periode UAS dimana waktu pertemuan menurut Stefania harus lebih fleksibel dengan jadwal UAS masing-masing anggota.

“Jadi, kurang lebih persiapannya satu bulan,” tegasnya.

Stefania mengharapkan bahwa gelar juara dua tahun berturut-turut ini dapat dipertahankan di tahun berikutnya. Ia menambahkan bahwa tentunya prestasi ini harus dijadikan pemicu untuk tetap terus menjadi lebih baik lagi untuk MYMA FH UNAIR.

“Harus tetap bisa menjadi rendah hati juga karena prestasi ini mustahil dicapai tanpa bantuan semua orang dari sivitas akademika FH UNAIR dan kakak-kakak tingkat,” tutupnya.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp