Dokter Muda UNAIR Gagas Klinik untuk Bantu Cetak Tenaga Kesehatan Profesional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi semua sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor kesehatan. Pandemi yang melanda juga menjadi sebuah pelajaran berarti bahwa sistem kesehatan Indonesia memerlukan berbagai perbaikan mulai dari sistem pelayanan hingga kualitas tenaga kesehatan. Dalam rangka mencapai hal tersebut tentu harus dimulai persiapan sejak dini yang artinya saat tenaga kesehatan masih menjadi mahasiswa.

Melihat permasalahan tersebut dua dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menggagas sebuah terobosan baru yang diberi nama Klinik Kepemimpinan Indonesia. Kedua sosok tersebut ialah Arya Satya Rajanagara dan Alfian Nurfaizi. Arya menceritakan bahwa awal mula berdirinya komunitas tersebut didasari oleh munculnya ide ingin menyatukan mahasiswa kesehatan yang ada di Indonesia. “Jadi komunitas ini isinya mahasiswa bidang kesehatan yang nantinya di masa depan akan menjadi orang-orang profesional kesehatan di bidang kesehatan,” katanya.

“Oleh karenanya sejak mahasiswa kami harus belajar untuk saling kolaborasi. Jadi nanti ketika sudah jadi dokter atau tenaga kesehatan lain bisa langsung saling berkolaborasi menghadapi berbagai problem kesehatan. Karena pada akhirnya kita (mahasiswa kesehatan, Red) inilah yang akan punya peran langsung menghadapi masalah kesehatan di masa depan,” imbuh Arya.

Hal yang membedakan komunitas ini dengan yang lain ialah pengembangan soft skill yang tidak hanya berpusat pada satu profesi tertentu. “Biasanya komunitas itu eksklusif merujuk pada profesi tertentu misal kedokteran berdiri sendiri, keperawatan berdiri sendiri dan lainnya. Komunitas ini dibangun agar menyebar ke berbagai lintas profesi kesehatan. Kegiatan yang dilakukan juga bermanfaat bagi mahasiswa khususnya bidang kesehatan,” terang Arya.

Sementara itu Alfian menerangkan bahwa dengan berdirinya komunitas ini diharapkan membantu mencetak role model yang berkompeten dan memiliki dampak untuk berkontribusi dalam membangun sistem kesehatan yang lebih baik di masa depan.

Alhamdulillah selama tiga bulan perjalanan, komunitas kami telah menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan diri. salah satuya ialah webinar pada 25 Juni 2021 dengan dengan total lebih dari 2000 peserta yang telah mendapat manfaat,” terangnya.

Webinar kelas pengembangan oleh Klinik Kepemimpinan Indonesia pada 25 Juli 2021 dengan total lebih dari 2000 peserta yang dilakukan melalui Zoom meeting dan disiarkan melalui YouTube.

Terdapat dua jenis program kerja yang dijalankan oleh komunitas ini yaitu untuk awardee dan masyarakat umum. “Bagi awardee yang telah lolos seleksi dan terpilih dapat mengikuti LeadCamp berupa pelatihan kelas pengembangan, mentoring, dan soft project selama tiga bulan.  Sedangkan untuk pelatihan umum kami adakan LeadTalk dan Meet The Expert. Tentunya pada setiap program kerja yang dijalankan kami selalu menghadirkan pakar-pakar hebat yang menginspirasi,” papar Alfian.

Lebih lanjut Alfian mengatakan bahwa terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley di Amerika mengatakan bahwa penentu kesuksesan seseorang didapatkan bahwa faktor IQ berada pada urutan ke-21, sedangkan bersekolah di sekolah favorit ada di urutan ke-23 dan lulus dengan nilai terbaik ada pada urutan ke-30. Faktor-faktor yang mendominasi pada kesuksesan seseorang adalah softskill yang ternyata tidak didapatkan dengan perkuliahan secara formal.

“Kami merasa dengan adanya komunitas ini maka dapat menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa kesehatan di Indonesia untuk mengembangkan softskill dan leadership,” tutupnya. (*)

Penulis : Icha Nur Imami Puspita

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp