Tipe Human Papilloma Virus (HPV) yang Menginfeksi Kanker Servik Jenis Adenocarcinoma dan Adenosquamous Carcinoma

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh National Foundation for Infectious Diseases

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker atau International Agency for Research on Cancer (IARC) memperkirakan insiden kanker serviks di dunia tahun 2018 yaitu sekitar 13.1 per 100.000 wanita dengan angka kematian sebesar 6.9 per 100.000 wanita. Di Indonesia, kanker serviks ini menempati urutan kedua pada wanita setelah kanker payudara. Insiden dan mortalitasnya menduduki peringkat ketiga di dunia setelah India dan China.

Berdasarkan gambaran histopatologi, terdapat tiga jenis utama kanker serviks, yaitu karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, dan karsinoma adenoskuamosa. Jenis kanker serviks yang paling sering adalah karsinoma sel skuamosa (sekitar 70-75%) dan sisanya (sekitar 20-25%) adalah tipe adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa. Kedua jenis kanker serviks ini jarang ditemukan sehingga pedoman dalam pengelolaan terapi belum ditetapkan. Namun, kejadian keduanya  cenderung meningkat, termasuk di 13 negara Eropa, serta di Belanda. Ini dominan pada wanita muda, usia sekitar 25-39 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prognosis kedua jenis kanker ini lebih buruk daripada karsinoma sel skuamosa, sehingga deteksi dini dan diagnosis histopatologi penting untuk digunakan sebagai dasar penentuan tatalaksana terapi jenis kanker ini.

Sebagian besar penyebab kanker serviks jenis adenokarsinoma dan adenoskuamosa karsinoma adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Terdapat dua kelompok HPV yaitu HPV risiko tinggi dan risiko rendah. HPV risiko tinggi ini dikaitkan dengan perkembangan menjadi kanker serviks; sedangkan HPV risiko rendah dikaitkan dengan kejadian kutil jinak pada epitel mulut dan saluran urogenital pada orang dewasa dan anak-anak. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis kanker ini juga bisa disebabkan oleh penyebab lain, seperti mutasi gen atau faktor lainnya sehingga identifikasi tipe HPV sangat diperlukan sebagai dasar dalam menentukan pencegahan dan terapi yang tepat. Identifikasi tipe HPV ini bermanfaat untuk memberikan rekomendasi pemilihan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah kejadian kanker serviks.

Penelitian ini dilakukan di Departemen Patologi Anatomi RSUP Dr. Soetomo Surabaya pada periode Januari-Desember 2015. Blok paraffin dari jaringan adenokarsinoma dan adenoskuamosa karsinoma serviks, digunakan untuk analisis 40 tipe HPV, termasuk HPV risiko tinggi dan rendah, yaitu HPV 6, 11, 16, 18, 26, 31, 33,35, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59,61, 62, 64, 66, 67, 68a, 68b, 69, 70, 71, 72, 73, 81, 82, 83,84, 87, 89, 90.  

Penelitian ini menemukan bahwa semua spesimen jaringan kanker serviks positif terinfeksi HPV.  Hal ini menunjukkan bahwa kanker serviks pada penelitian ini semua disebabkan oleh infeksi HPV. Tipe HPV pada adenokarsinoma serviks yaitu HPV 6, 11, 16, 18, 31, 45, 68B, 72 dan pada karsinoma adenoskuamosa yaitu HPV 6, 16, 18, 45, 59.

HPV 18 ditemukan 13/22 (59,1%) pada adenokarsinoma dan 19/22 (86,4%) pada karsinoma adenoskuamosa. HPV 18 merupakan tipe HPV yang paling sering ditemukan pada adenokarsinoma serviks. Hal ini juga sesuai dengan penleitian di tempat lain seperti di China, Thailand, Jepang.

Penelitian ini juga menemukan prevalensi HPV pada adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa serviks, HPV risiko tinggi yaitu HPV 18 (67.3%), HPV 45 (5.5%), HPV 16 (3.6%) dan HPV risiko rendah yaitu HPV 11 (10.9%) dan HPV 6 (5.5%). Hasil ini sesuai dengan penelitian kami sebelumnya yaitu tipe HPV tersering pada kanker serviks preinvasif dan invasif yaitu HPV 16, HPV 18, HPV 45, HPV 52, HPV 67. Temuan peneliti lain di Indonesia menunjukkan tipe HPV terbanyak di Jakarta yaitu HPV 16, 18, 52; di Bandung yaitu HPV 16, 18, 45, 52 dan studi dari spesimen pap smear di Jakarta, Tasikmalaya, and Bali, menunjukkan tipe yang paling sering ditemukan yaitu HPV 52, 16, 18, and 39. Tipe HPV yang paling sering ditemukan pada kanker serviks di Asia yaitu HPV 16, 18, 58, 33, 52, dimana HPV 52 dan 58 ini adalah spesifik di Asia.

Temuan ini menunjukkan bahwa HPV yang paling sering ditemukan pada adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa serviks adalah HPV 18. Secara umum, HPV risiko tinggi yang paling umum adalah HPV 18, HPV 45, HPV 16 dan HPV risiko rendah yang paling umum adalah HPV 11 dan HPV 6. Berdasarkan hal ini, kami menyarankan bahwa penggunaan vaksin bivalen atau quadrivalent saat ini dapat digunakan untuk mencegah kanker serviks jenis adenokarsinoma dan karsinoma adenoskuamosa di Indonesia.

Penulis: Gondo Mastutik

Link Jurnal :  https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/26473

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp