Metode Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Kurkumin dalam Produk Serbuk Misel Polimer

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Jovee

Kurkumin termasuk dalam famili kurkuminoid, senyawa polifenol alami dari tanaman kunyit Curcuma longa L. yang memiliki berbagai aktivitas farmakologis. Kandungan senyawa utamanya adalah kurkumin diketahui memiliki khasiat untuk penyakit neurodegeneratif, inflamasi dan kanker. Produk komersial kurkumin yang ada di pasaran mengandung tiga senyawa kurkuminoid dengan kurkumin sebagai konstituen utama (77%), diikuti oleh dua analognya yaitu demetoksikurkumin (17%), dan bisdemetoksikurkumin (3%).

Terlepas dari potensi terapetik tersebut, ada beberapa kelemahan dari kurkumin dalam pengembangan klinisnya yang disebabkan oleh waktu paruh biologisnya yang pendek yang menyebabkan bioavailabilitas rendah bila diberikan secara peroral. Banyak studi klinis menunjukkan kadar kurkumin yang sangat rendah dalam darah setelah pemberian oral. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengembangan secara pesat telah dilakukan terkait formulasinya, termasuk diantaranya adalah penggunaan dispersi padat dan misel polimer. Namun, pengembangan di bidang formulasi kurkumin juga harus disertai dengan pengembangan metode analisis kuantifikasinya yang tervalidasi.

Metode analisis kuantitatif dari kurkuminoid banyak menggunakan metode spektrofotometri. Di sisi lain, analisis kurkuminoid yang lebih menjanjikan bisa dilakukan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Metode KCKT ini lebih disukai dan lebih cocok untuk karakteristik senyawa yang labil seperti kurkuminoid. Sampai saat ini, metode kromatografi resmi untuk analisis kurkumin belum tersedia. Dengan demikian, ada kebutuhan mendasar untuk mengembangkan metode KCKT yang tervalidasi, cepat, akurat, dan spesifik untuk analisis kuantitatif kurkumin dalam berbagai bentuk sediaan. Dalam hal pengendalian mutu, hal ini untuk menjamin mutu produk farmasi dan meminimalkan variasi tiap bets dalam proses produksinya.

Dalam penelitian terbaru, telah dilakukan pengembangan metode untuk mengekstraksi dan menganalisis  kurkuminoid dari 2 produk kurkumin berbentuk serbuk misel berbasik kasein (CMP) dan serbuk misel berbasis poloksamer (PMP). Pengembangan kurkumin dalam produk berbasis serbuk misel tersebut adalah untuk meningkatkan kelarutan dan meningkatkan bioavailabilitasnya dalam darah.  Pengembangan metode analisis yang dilakukan ini menawarkan terobosan baru yang berkaitan dengan kompleksitas dua formulasi produk kurkumin tersebut. Produk pertama adalah CMP menggunakan matriks kasein, viamin E, dan sukrosa dalam formulasinya. Sedangkan produk kedua yaitu PMP menggunakan matriks poloksamer 407 dan polimer eudragit S-100. Mengingat kurkumin dijebak di dalam kedua matriks ini, maka tantangan besarnya adalah menentukan kondisi analisis dan merumuskan prosedur analisis yang cepat dan valid. Prosedur analisis kurkuminoid yang dikembangkan dalam penelitian ini menggambarkan kondisi analisis HPLC untuk senyawa kurkumin, beserta dua analgnya yaitu demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin. Pengembangan metode yang dilakukan diharapkan dapat memperoleh metode analisis yang efektif dan efisien untuk analisis kurkumin dalam formulasi produk serbuk misel.

Metode yang dikembangkan tersebut divalidasi untuk serangkaian parameter validasi, meliputi selektivitas, linieritas, limit deteksi, limit kuantifikasi, akurasi, dan presisi. Hasil pengembangan metode yang dilakukan menunjukkan bahwa analisis hanya membutuhkan waktu kurang dari 7 menit sehingga bisa menghemat biaya dan cocok untuk analisis sampel dalam jumlah besar. Tak satu pun dari pembawa yang digunakan dalam dua produk formulasi tersebut mengganggu analit. Dalam hal ini, kompleksitas matriks yang digunakan dalam dua formulasi yang dikembangkan berhasil diatasi dengan kondisi analisis KCKT yang ada. Resolusi analit diperoleh dengan sangat baik pada laju aliran yang ditentukan. Linieritas konsentrasi dengan area puncak analit juga diperoleh dengan sangat baik dalam dua rentang konsentrasi yang berbeda. Selektivitas, akurasi dan presisi memenuhi persyaratan analisis. Metode yang dikembangkan praktis, efektif untuk kurkumin yang diidentifikasi secara kualitatif. Tambahan, pengujian juga secara efektif mengukur secara kuantitatif kadar kurkumin dalam matriks polimer yang menunjukkan bahwa hasil pengembangan metode analisis tersebut memiliki potensi besar untuk digunakan dalam analisis senyawa alami.

Semua hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan KCKT untuk analisis kurkumin dalam formulasi serbuk misel berbasis kasein dan poloksamer menghasilkan prosedur yang sederhana dalam hal persiapan sampel dan proses analisisnya. Metode ini akan cocok untuk analisis rutin produk serbuk misel yang mengandung kurkuminoid dalam skala yang jauh lebih besar. Prosedur dan kondisi analisis yang dihasilkan dalam metode HPLC ini dapat digunakan untuk analisis kurkumin dalam sampel menggunakan matriks polimer misel seperti kasein, vitamin E, sukrosa, poloksamer, dan/atau polimer eudragit.

Penulis: Helmy Yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D., Apt.

Judul dan Link Artikel: Analytical method for the determination of curcumin entrapped in polymeric  micellar powder using HPLC

https://doi.org/10.1515/jbcpp-2020-0491

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp