Disiplin sebagai Modal Kerja dan Sukses

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh sleekr.co

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap patuh, menghormati, menghargai dan taat terhadap  peraturan peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak  tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk  menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja merupakan unsur penting dalam  mencapai tujuan perusahaan. Sebagai tenaga kerja, setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan harus sesuai  dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kepatuhan dan ketaatan dalam sikap dan tingkah laku tenaga kerja menjadi nyata apabila didukung oleh disiplin yang tinggi. Disiplin menjadi syarat untuk hasil / produktifitas yang optimal.

Namun kenyataannya, saat ini masih terdapat tenaga kerja yang melanggar tata tertib kerja yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kurangnya rasa tanggung jawab  seorang tenaga kerja terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Disiplin menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan bagi tenaga kerja dan menjadi masalah yang tidak dapat ditolerir bagi perusahaan.   

Setiap perusahaan berupaya supaya pekerjanya dapat memberikan prestasi kerja dalam bentuk produktivitas kerja setinggi-tingginya. Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja tenaga kerja secara langsung maupun tidak langsung meliputi; pendidikan, keterampilan, disiplin  kerja, motivasi, sikap, etika, kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan lingkungan  dan iklim kerja, hubungan industrial, teknologi, sarana produksi, manajemen,  dan kesempatan berprestasi. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam peningkatan produktivitas kerja, karena dengan adanya disiplin kerja maka pekerja akan mencapai produktivitas kerja yang maksimal. 

Indikator untuk mengukur kedisiplinan, antara lain; kehadiran, ketepatan waktu, ketaatan dan tanggung jawab. Kehadiran, yaitu tingkat kedatangan atau absensi tenaga kerja di dalam  perusahaan.  Ketepatan waktu, yaitu tenaga kerja datang ke tempat kerja tepat pada waktunya dan teratur. Ketaatan, yaitu kepatuhan terhadap aturan yang sudah ditetapkan, seperti memakai sepatu dan berseragam kantor, memakai kartu pengenal dan meminta izin apabila tidak masuk bekerja. Tanggung jawab yaitu adanya rasa tanggung jawab kepada setiap tenaga kerja terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Pada implementasinya dalam keselamatan kerja, disiplin kerja meliputi  disiplin waktu, disiplin peraturan, dan disiplin tanggung jawab. Dengan disiplin waktu, tenaga kerja tidak akan  mengalami kelelahan yang menyebabkan  produktivitas menurun. Jika tenaga kerja mengimplementasikan disiplin waktu, maka efektivitas dan efisiensi akan timbul. Disiplin peraturan berarti menaati peraturan terkait keselamatan kerja ( standar operasional prosedur, instruksi kerja dll ) sehingga dapat mencegah / meminimalisir terjadinya  kecelakaan kerja. Disiplin tanggung jawab mengacu pada kesadaran tenaga kerja akan kewajiban pekerjaannya. Tenaga kerja yang lalai akan tanggung jawabnya dapat berpengaruh terhadap keselamatan kerja. Oleh karena itu, penilaian disiplin menjadi syarat sejak calon tenaga kerja melamar sebuah pekerjaan. Setelah tenaga kerja dinyatakan diterima, tenaga kerja akan melalui tahapan training. Dalam tahapan tersebut, akan dilakukan penanaman arti dan pentingnya disiplin bagi tenaga kerja. Banyak upaya dilakukan agar dapat membentuk tenaga kerja yang disiplin. Semakin baik perusahaan akan semakin tinggi tuntutan terhadap kedisiplinan tenaga kerjanya.

Jadi, bagaimana kita sebagai tenaga kerja bisa membekali diri dengan kedisiplinan? Jawabannya mudah meskipun tidak mudah untuk dilaksanakan. Mulailah menerapkan disiplin dalam berbagai kegiatan. Disiplin tidak tercipta secara instan tetapi melalui proses yang cukup lama. Membiasakan diri untuk disiplin adalah kunci keberhasilan untuk membentuk kedisiplinan. Seseorang yang telah dibiasakan disiplin sejak dini akan terbentuk kedisiplinan dalam kehidupan dan pekerjaannya. Menerapkan disiplin pada diri sendiri adalah sebuah tahapan awal. Selanjutnya akan menerapkan disiplin pada pekerjaan dan lingkungan kerja. Kita tidak bisa menuntut seorang tenaga kerja untuk disiplin jika kita sendiri belum memiliki kedisiplinan. Disiplin bukan hal yang sulit jika telah dibiasakan dalam semua kegiatan.

Disiplin tidak hanya berarti dalam menyelesaikan pekerjaan, tetapi disiplin juga berarti komitmen dan ketaatan atas tata tertib yang berlaku, dan disiplin tanggung jawab atas tugas tugas yang telah diberikan. Disiplin kerja secara tidak langsung mencegah kelelahan dan kecelakaan kerja, yang berkontribusi dalam peningkatan  produktivitas kerja tenaga kerja.

Penulis: Dr. Indriati Paskarini. SH.,M.kes.

Link Jurnal: https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/19177

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp