Studi Ikan Laut Hidup dan Beku dalam Komoditas Impor Menggunakan Metode Konvensional dan Polymerace Chain Reaction (PCR)

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh minews.id

Pemeriksaan bakteri dengan metode konvensional diawali dengan kegiatan isolasi pada media TSA 0% untuk sampel ikan air tawar dan 3% untuk sampel ikan air laut. Tujuan melakukan kegiatan isolasi adalah untuk mendapatkan bakteri yang diinginkan dengan cara mengambil pada sample dan kemudian dikultur menggunakan media universal atau media selektif tergantung tujuan yang ingin dicapai. Jarum ose disterilisasi diatas busen sebelum dilakukan pengolesan target organ, bertujuan untuk membunuh bakteri kontaminan. Kegiatan isolasi dilakukan dengan menggoreskan organ targen pada media isolasi yaitu Trypticase Soy agar (TSA). Media tersebut kemudian dibungkus dengan kertas, agar terhindar dari kontaminasi dan diinkubasi selama 24 jam Pemurnian merupakan tahapan untuk memilih koloni target sesuai dengan ketentuan  koloni . Koloni target yang sesuai di isolasi dengan cara menggoreskan pada media TSA 0% atau TSA 3% kemudian inkubasi selama 24 jam. Uji dasar terdiri dari pengujian Gram, pengujian katalase dan pengujian oksidase. Identifikasi bakteri secara biolog terdiri dari pengujian Gram menggunakan larutan KOH 3%, uji oksidase dengan menggunakan oksidase test strip dan uji katalase.

Pengujian Gram selain dengan melakukan pewarnaan dapat dilakukan menggunakan larutan KOH 3%. Langkah awal uji Gram yaitu membersihkan obyek glass menggunakan alkohol dan kemudian membakarnya di atas api bunsen. Meneteskan larutan KOH 3% pada obyek glass dan mengoreskan biakan murni pada obyek glass tersebut serta diaduk beberapa kali. Bakteri dinyatakan Gram negatif apabila suspensi menjadi berlendir saat ose diangkat dan bakteri dinyatakan Gram positif apabila suspensi tidak berlendir saat ose diangkat. Bakteri Gram negatif memiliki struktur dinding sel yang terdiri dari peptidoglycan yang tipis dan lipopolysaccharide (LPS) yang tebal. Kandungan tersebut menyebabkan bakteri menghasilkan lendir saat diberi reagen KOH 3%. Bakteri Gram positif memiliki struktur dinding sel yang memiliki kandungan peptidoglycan yang tebal, oleh sebab itu bakteri dengan Gram positif tidakmenghasilkan lendir saat diberi reagen KOH 3%.

Pengujian katalase menggunakan bactident katalase yang merupakan reagen hidrogen peroksida (H2O2). Reagen hidrogen peroksida (H2O2) bersifat toksik terhadap sel karena menginaktivasikan enzim dalam sel bakteri. Langkah awal uji katalase membersihkan obyek glass menggunakan alkohol dan dibakar di atas api bunsen. Biakan murni digoreskan pada obyek glass dan kemudian diberi bactident katalase. Hasil positif apabila bakteri menghasilkan gelembung dan dikatakan negatif apabila bakteri tidak menghasilkan gelembung. Kemampuan bakteri menghasilkan gelembung membuktikan bahwa bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim katalase untuk menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2O dan O2.

Pengujian oksidase menggunakan bactident oxidace. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan adanya oksidase sitokrom yang ditemukan pada mikroorganisme tertentu. Bakteri diambil menggunakan ose steril kemudian dioleskan pada bactident oxidace, apabila kertas berwarna ungu maka bakteri dinyatakan oksidase positif dan apabila kertas berwarna kuning maka dinyatakan oksidase negatif karena tidak mampu membentuk oksidase sitokrom.

Metode konvensional pemeriksaan bakteri adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkultur bakteri pada media yang spesifik. Pemeriksaan menggunakan metode konvensional berdasarkan karakteristik pada uji biokimia.

Uji biokimia yang dipergunakan di BBKIPM Soekarno Hatta terdiri dari dua tahap, yaitu: Tahap pertama bertujuan untuk melihat apakah bakteri yang diperiksa termasuk pada golongan HPIK genus bakteri yang berbahaya. Pada tahap ini terdiri atas beberapa uji berdasarkan media yang digunakan, antara lain : Uji TSIA menggunakan media padat untuk membedakan sifat bakteri secara biokimiawi. Kegunaan media ini adalah untuk membedakan bakteri yang tergolong dalam famili Enterobacteriaceae dalam kemampuan memfermentasikan karbohidrat membentuk asam, gas dan H2S. Langkah pengujian dilakukan dengan menusukkan biakan murni pada bagian media yang tegak dan menggoreskan pada bagian media yang miring. Warna kuning menunjukan bahwa bakteri mampu memfermentasikan glukosa, sukrosa dan laktosa. Warna merah menunjukkan bahwa glukosa, sukrosa dan laktosa tidak difermentasikan. Reaksi pada media ini adalah sebagai berikut Acid butt yaitu warna kuning pada bagian tegak, Acid Slant yaitu warna kuning di bagian miring atau atas, Gas in Butt yaitu terdapat gas pada bagian tegak, No H2S yaitu tidak terbentuk H2S, dan terbentuk H2S yang ditandai dengan terbentuknya warna hitam pada media.

Penulis: Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet.  

Link Jurnal: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012023/pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp