Pengaruh Sel Punca Mesenkimal Adiposa terhadap Ekspresi Bax/Bcl-2, Ki67, VEGF, TNF-α, dan Implan Endometriosis pada Mencit yang Diberi Metformin

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Fine Art America

Endometriosis adalah suatu sindrom di bidang ginekologi yang mempengaruhi banyak wanita di dunia. Belum ada manajemen yang efektif terhadap kasus endometriosis ini. Saat ini, manajemen yang dapat dilakukan adalah berdasarkan pada terapi pembedahan dan pengobatan yang dimaksudkan untuk menekan sintesis estrogen, mengurangi ukuran implan endometrium, menghentikan siklus menstruasi, mengurangi rasa sakit, dan memperbaiki kondisi infertilitas. Terapi-terapi tersebut dilaporkan menghambat konsepsi namun belum begitu bermanfaat bagi kesuburan. Selain itu, obat-obatan yang digunakan pada terapi endometriosis secara umum belum dapat menghilangkan sindrom ini dan kadang malah menhasilkan efek samping yang merugikan. Manajemen pengobatan endometriosis ini juga masih menghasilkan tingkat rekurensi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 60%. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengeksplorasi manajemen terapi medis yang inovatif dan efisien terhadap sindrom endometriosis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh sel punca mesenkimal (Mesenchymal Stem Cells/MSC) adiposa terhadap ekspresi Bax/Bcl-2, Ki67, VEGF, TNF-α, dan implan endometrium pada mencit model endometriosis yang diberi metformin. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit dengan perlakuan endometriosis yang terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan (S1: 0,1ml MSC + 4mg metformin secara bersamaan; S2: 0,1ml MSC; S3: 4mg metformin; S4: 0,1ml NaCl 9%; dan S5: 4mg metformin+ 0,1ml MSC setelahnya) selama 14 hari. Pada hari ke-15, jaringan implan endometrium di peritoneum mencit diangkat untuk diperiksa menggunakan metode image tracing dan ekspresi Bax/Bcl-2, Ki67, VEGF, dan TNF-α menggunakan pewarnaan immunohistokimia yang dihitung menggunakan metode indeks Allred Score. Semua data dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD dan post hoc Mann Whitney Test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada ekspresi Bax/Bcl-2 (p:0.002), Ki67 (p:0.004), TNF-α (p:0.017), dan implan endometrium (0.001) pada semua kelompok perlakuan, kecuali pada ekspresi VEGF (p:0.079). Nilai ekspresi Bax/Bcl-2 pada kelompok perlakuan S2 tidak berbeda jauh nilainya jika dibandingkan dengan kelompok kontrol S4 (p:0.487). Hal serupa juga terjadi pada ekspresi TNF-α (p:0.191) dan implan endometrium (0.200) pada kelompok perlakuan S2 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol S4. Pada kelompok perlakuan S1 ditemukan memiliki nilai ekspresi Bax/Bcl-2 yang tertinggi (1.67±0.845), ekspresi TNF-α yang terendah (4.67±2.15), dan nilai implan endometrium terendah (0.86±2.11). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi MSC saja tidak memiliki efek yang menguntungkan dalam terapi endometriosis, namun berbeda pada pemberian metformin saja menghasilkan hasil yang baik. Pemberian kombinasi MSC dengan metformin secara bersama-sama menghasilkan hasil yang paling baik. Hal ini mengindikasikan bahwa kombinasi MSC dengan metformin mampu meningkatkan ekspresi Bax/Bcl-2 lebih besar sehingga meningkatkan tingkat apoptosis sel endometriosis.

Penulis: Prof. Dr. Widjiati, drh., MSi.

Sumber: https://jag.journalagent.com/tji/pdfs/TJI_9_1_36_49.pdf

Inu Mulyantoro, Noor Pramono Noerpramana, Yuda Heru Febrianto, Widjiati Widjiati, Purwati Purwati, Suhartono Suhartono, Tono Djuwantono, Indra Wijaya. Effect of Adipose-Derived Mesenchymal Stem Cell on the Expressions of Bax/Bcl-2, Ki67, VEGF, TNF-α, and Endometrial Implants in Metformin-Administered Endometriosis Mice (A Mouse Model in Endometriosis Study). TJI. 2021; 9(1): 36-49

DOI: 10.5222/TJI.2021.29292

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp