Mengenal Alat laboratorium di Prodi Teknik Kesehatan Gigi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tangkapan layar webinar.
Tangkapan layar webinar.

UNAIR NEWS – Dental Technician Learning and Introduction Program ‘DENTURE’ biasa disebut Dental Laboratory atau laboratorium gigi, adalah gudangnya alat dan mesin dasar yang harus dikuasai dalam Prodi D3 Teknik Kesehatan Gigi (TKG) Fakultas Vokasi (FV) UNAIR. Guna melatih pengetahuan mahasiswa dalam mengenal alat dan mesin yang ada di laboratorium, alumnus TKG Mahogany Adjeng Pambayun, A.Md. Kes, mengenalkan alat dan mesin yang digunakan dalam dunia kerja. Terdapat delapan kelompok setiap kelompok terdapat dua sampai tiga mesin yang berbeda.

Delapan Kelompok

Kelompok pertama CAD/CAM fungsinya untuk membuat desain protesa gigi dan restorasi. Kemudian mesin sintering merupakan alat dental untuk membantu mereaksikan bahan-bahan penyusun seperti keramik dan logam. Berikutnya mesin 3D Printing adalah alat yang digunakan dalam pembuatan benda 3 dimensi dari file digital yang telah dibuat oleh mesin CAD/CAM.

“Memperhatikan setiap takaran dan bahan yang digunakan sangatlah penting, sebab akan mempengaruhi hasil” ujarnya. 

Kelompok kedua Porcelain, ada dua mesin. pertama furnace atau tungku pembakaran digunakan untuk pengabuan suatu zat/sampel. Berikutnya sandblast berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa karbon yang menempel pada coping metal.

“Dengan analisa dan teliti dapat mengurangi faktor kesalahan saat membersihkan bahan.” ujarnya.

Kelompok ketiga yaitu Basis, terdapat tiga mesin. Pindex digunakan untuk membentuk lubang sebagai tempat pin pada model kerja. Steamer tempat pemanasan suatu bahan dan Mixer digunakan untuk mengaduk gips dan bahan lainnya.

“untuk meminimalisir kesalahan melihat waktu dan suhu sangatlah penting dalam pembuatan bahan.” pungkasnya.

Kelompok empat Wax, dengan tiga mesin yang digunakan. Electric wax untuk tempat Sprue yang diletakkan pada bagian tertebal pola malam, lalu menggunakan fiksasi dengan wax. Bumbung dan Curing machine untuk melakukan perakitan dan pemasangan resin pada gigi

“Fokus yang harus diperhatikan saat pembuatan malam logam, memperhatikan model  malam supaya mendapat hasil maksimal” ujarnya.

kelompok lima Metal, terdapat dua mesin. Casting Digunakan sebagai alat restorasi dental, Onlay, Inlay, mahkota, Jembatan gigi dan gigi tiruan lepasan. Dan mesin Metallica cutter untuk memotong kawat behel pada gigi.

“Dalam pembuatan gigi tiruan, pemanasan terhadap logam harus dilakukan dengan cepat guna mendapat logam cair yang baik. serta memotong kawat dengan baik dan benar.” pungkasnya.

Kelompok enam Acrylic, ada tiga mesin yang digunakan, Kuvet besar menanam model kerja. Kuvet kecil untuk menanam model  malam waktu pembuatan mahkota gigi. Mesin Press untuk memberi tekanan pada kuvet dan resin. Kompor untuk tempat memanggang bumbung.

“Proses resin akrilik pada pembuatan gigi tiruan lepas dengan kuvet besar, dan saat penuangan logam serta tempat merebus kuvet juga diperhatikan waktunya ” ujarnya. 

Kelompok tujuh Metal frame, ada tiga mesin yang digunakan, Komposit light cured untuk polimerisasi menyembuhkan cahaya komposit berbasis resin . Bio hpp press Bahan ini digunakan dalam pengobatan untuk pembuatan jembatan gigi dan Bumbung.

“Bio hpp press juga dipakai dalam pembuatan gigi palsu berbasis implan dan pembuatan penyangga individu dan bumbung tempat pembuatan malam logam juga buang malam.” pungkasnya.

Kelompok delapan Valplast, terdapat dua mesin yang digunakan. Forming sebagai alat untuk pembuatan logam, Kuvet besar dan Kuvet kecil.

“Pembuatan gigi tiruan lepas menggunakan Kuvet besar. Jangan sampai tertukar dengan Kuvet kecil guna menanam model  malam waktu pembuatan mahkota gigi.” ujarnya.

Kharizma Rizqa Laviana selaku ketua pelaksana mengungkapkan, kegiatan itu bertujuan sebagai wadah pengenalan tentang dunia kerja di dental laboratorium khususnya bagi mahasiswa teknik gigi di indonesia.

“Agar mahasiswa bisa bekerja sama sehingga setelah lulus tidak kaget karena sudah mendapat ilmu yang bermanfaat dan sebagai bekal untuk calon teknisi gigi sebagai profesi mereka di masa depan” (*)

Penulis: Moch Rachman Halim

Editor: Feri

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp