HMA PSDKU UNAIR Banyuwangi Gelar Kuliah Tamu Series III

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
. Kegiatan Kuliah Tamu III ini bertajuk “Efektivitas Supply Chain Management di Tengah Pandemi”. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS – Kebijakan social distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah turut diikuti dengan kebijakan turunan oleh masing-masing menteri dan pemimpin daerah dengan mengeluarkan kebijakan WFH (Work from Home) dan belajar dari rumah yang telah diberlakukan sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu. Hal ini sangat mempengaruhi ruang gerak proses operasional keamanan rantai pasok di masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan supply dan demand yang saling berhubungan dengan pergerakan antara produk maupun pelayanan jasa dari pemasok ke pelanggan.

Supply Chain Management atau pengelolaan rantai pasokan merupakan pengelolaan yang dimulai dari bahan mentah, kegiatan operasional perusahaan, dan berlanjut ke distribusi sampai konsumen. Pemikiran pertama dari supply chain secara praktikal adalah setiap produk yang sampai kepada end user merupakan kumpulan usaha dari berbagai organisasi.

PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi melalui Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA), Academic Development Department ingin memberikan pemahaman secara mendalam mengenai pentingnya memahami pengelolaan rantai pasokan mulai dari bahan mentah dari para supplier, kegiatan operasional di perusahaan, dan berlanjut ke distribusi sampai konsumen khususnya di masa pandemi covid-19. Kegiatan Kuliah Tamu III ini bertajuk “Efektivitas Supply Chain Management di Tengah Pandemi” pada Minggu (25/7), yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa serta masyarakat luas mengenai Supply Chain Management di tengah pandemi.

Menghadirkan Bayu Ilham Pradana, S.E., M.M., CMA sebagai pemateri yang merupakan dosen FEB Universitas Brawijaya, kegiatan berlangsung penuh antusias. Dalam materinya, beliau menjelaskan bahwa sejak adanya pandemi terdapat kendala tersendatnya supply chain yang menyebabkan melambungnya harga produk, sehingga mengakibatkan beberapa usaha mengalami demand shock, yaitu jumlah permintaan yang tinggi dengan jumlah persediaan yang terbatas. Sedangkan menurutnya, supply shock terjadi pada komoditas tertentu yang memberikan persediaan melimpah namun tidak dapat disalurkan.

Supply chain bukan hanya berpengaruh pada perusahaan, namun juga pada beberapa aspek kehidupan yang ada. Pandemi ini menyebabkan beberapa usaha mengalami penurunan demand dikarenakan berbagai faktor, salah satunya pengurangan jam operasional kerja,” jelasnya.

Selanjutnya, dosen yang biasa disapa Bayu tersebut menambahkan penjelasannya terkait Supply Chain Management yang sangat diperlukan terlebih pada masa pandemi saat ini, yaitu untuk meningkatkan pendapatan, menjadikan bisnis dapat tumbuh dan berkelanjutan, menghemat biaya, dan meningkatkan keuntungan dengan memangkas biaya yang kurang diperlukan. Dalam hal ini, supply chain dapat dikatakan sebagai pusat koordinasi yang memiliki berbagai manfaat, seperti mengurangi total biaya, menjamin keberlanjutan produksi, menanggapi perubahan pasar dengan cepat, dan meningkatkan kualitas dengan membuat suatu standar yang baik.

Penulis : Azka Fauziya

Editor : Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp