Deskripsi Manajemen Cold Chain Imunisasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh nationalgeographic.grid.id

Tingkat keberhasilan imunisasi dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Masih munculnya kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) bisa saja disebabkan diantaranya karena mutu rantai dingin (cold chain) dan dosis pemberian imunisasi (invalid dose) yang tidak sesuai.

Vaksin adalah zat yang mudah rusak oleh paparan suhu dingin dan panas, oleh karena itu perlu untuk menjaga dan mengelola vaksin. Cold chain management merupakan prosedur yang diterapkan untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditentukan (2ºC–8ºC), sehingga menjamin kualitas vaksin. Rantai dingin vaksin yang tidak dikelola dengan baik akan menghilangkan potensi vaksin, sehingga perlu perhatian khusus terkait rantai dingin dan manajemen vaksin yang efektif (EVM) pada program imunisasi.

Penelitian dengan tujuan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen rantai dingin (cold chain) di Kota Surabaya ini dilakukan pada tahun 2019. Data sekunder diperoleh dari  seluruh puskesmas yang ada di Kota Surabaya, dan dipadukan dengan hasil wawancara kepada informan.

Mayoritas tenaga pengelola cold chain berlatar belakang pendidikan medis sebesar 98,42%, dan seluruh petugas puskesmas sudah mendapatkan pelatihan terkait cold chain (100%). Seluruh puskesmas sudah memiliki peralatan cold chain (100%). Kelengkapan pelaporan cold chain sebesar 93,51% dan ketepatan pelaporan cold chain sebesar 71,52%. Berdasarkan kualitas alat, masih ditemukan 12% vaccine refrigerator yang tidak dalam kondisi optimal dan 14% alat pemantau suhu yang tidak diaktifasi.

Pelaksanaan manajemen cold chain dan ketersediaan peralatan di puskesmas di Kota Surabaya berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa permasalahan seperti ketepatan pelaporan yang kurang maksimal dan kualitas alat masih ada yang kurang memadai untuk pelaksanaan cold chain serta masih ditemukannya vaccine refigerator yang mudah berair serta suhunya mudah naik (panas).

Penulis              : Fariani Syahrul, Alfilia Lusita , Ponconugroho

Publikasi di      : Jurnal Berkala Epidemiologi  ( terakreditasi Nasional Sinta 2)

                              Jurnal Epidemiologi Berkala (JBE)  2021, Volume 9, Nomor  1 hlm 62-69

Link                  :  https://e-journal.unair.ac.id/JBE/article/view/16755

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp