Fakultas Vokasi UNAIR Beri Pelatihan Pemasaran Daring dan Pengelolaan Keuangan UMKM

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Fakultas Vokasi UNAIR Beri Pelatihan Pemasaran Daring dan Pengelolaan Keuangan UMKM

UNAIR NEWS – Pandemi Covid-19 yang telah mewabah di Indonesia lebih dari 10 bulan telah menyebabkan resesi ekonomi secara nasional hingga minus 3,49 persen di kuartal III pada tahun 2020. Kondisi ini melanjutkan laju ekonomi di kuartal II yang tercatat minus 5,32 persen.

Covid-19 selain mempengaruhi pendapatan bisnis besar juga mempengaruhi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pengaruh itu terlihat dari turunnya daya beli konsumen hingga strategi konvensional UMKM yang belum siap untuk menghadapi krisis.

Begitu pula yang terjadi pada para pelaku UMKM di desa Watudandang Kabupaten Nganjuk. Mereka masih mengandalkan strategi pemasaran dengan membuka gerai maupun menitipkan produknya di gerai. Adanya kebijakan perihal pengetatan protokol kesehatan menyebabkan calon konsumen tidak mengunjungi gerai-gerai tersebut, dan produk UMKM tidak dilirik di masa pandemi ini.

Kebijakan pemerintah untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Physical Distancing mempengaruhi model bisnis yang berubah dari konvensional menjadi digitalisasi dengan mengubah model jual beli dengan memanfaatkan teknologi.

Kondisi ini mendorong dosen dan mahasiswa di Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) untuk memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM di desa Watudandang. Tujuannya agar pelaku UMKM dapat segera bangkit dari krisis ekonomi, dengan beralih ke model pemasaran produk secara daring. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya UNAIR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) keempat terkait pendidikan bermutu.

Tim yang terdiri dari Yanuar Nugroho, S.E., M.Sc., Ak., CA., ACPA., AWP. (Dosen Akuntansi), Phima Ruthia Dwikesumasari, S.E., MSM. (Dosen Manajemen Pemasaran) Bani Alkausar, S.Pn., M.S.A (Dosen Perpajakan) dan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR ini dilakukan secara blended (daring dan luring).

Menurut Phima Ruthia, beberapa pendampingan yang dilakukan adalah memberikan pendampingan prosedur pengelolaan keuangan, pemasaran produk secara daring, hingga prosedur perpajakan secara daring untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di UMKM selama 3 bulan.

“Pelaku UMKM diberikan pelatihan secara daring tentang strategi pemasaran secara digital,” terangnya.

Mungkin hal ini tampaknya biasa saja. Namun dalam program ini pelaku UMKM diberikan wawasan tentang perilaku konsumen dalam mencari produk yang diharapkan.

“Pelaku UMKM diberikan pelatihan tentang bagaimana menulis caption, hashtag, dan peran like maupun comment agar mudah dicari oleh konsumen dan meningkatkan trust building hingga menentukan waktu yang tepat untuk posting di akun medsos agar sesuai dengan ‘jam hidup’ segmentasi konsumennya,” tambah Yanuar Nugroho.

Mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini untuk memantau dan mendampingi secara luring tentang teknik pencatatan keuangan dan pemasaran daring. Sehingga secara implikatif mahasiswa dapat mempelajari dan mengatasi masalah keuangan dan pemasaran hingga aspek perpajakan yang akan dijalankan.

Yanuar Nugroho mengklaim bahwa kegiatan ini memberikan manfaat berupa peningkatan kompetensi pelaku UMKM dalam menelaah laba dan rugi secara lebih tepat. Sehingga sosialisasi dapat memberikan pandangan bagi para pelaku UMKM untuk membuat kebijakan tentang jalannya operasi usaha mereka.

“Yang pasti, para pelaku UMKM akan mengetahui cara melakukan prosedur pencatatan akuntansi yang benar sesuai dengan standar yang berlaku agar tidak ada salah saji informasi dan salah membaca informasi sehingga dapat memisahkan antara kas usaha dan kas pribadi yang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gulung tikarnya suatu usaha kecil dan menengah,” tambahnya. (*)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp