UNAIR NEWS – Meskipun sudah lepas dari status kekaryaan, siapa bilang pensiunan tidak bisa memberi manfaat untuk masyarakat. Misalnya seperti yang dilakukan oleh anggota Persatuan Karyawan Purna Bakti (PKPB) Universitas Airlangga ini. Hari Sabtu (15/2) dan Minggu (16/2) kemarin, diwakili oleh 19 orang anggotanya mendatangi masyarakat korban banjir di kawasan Ijen Kabupaten Bondowoso dan juga di Jember. Tujuannya hanya tunggal, berbagi dengan sesama secara kemanusiaan memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir bandang itu.
”Hampir semua anggota PKPB turut berpartisipasi secara ikhlas dan sukarela untuk berbagi. Hendaknya jangan dilihat dari sisi jumlah yang kami bawa, tetapi niatan kami memang untuk sedikit bisa membantu dan memberi hiburan kepada sesama yang sedang berduka,” kata Dra. Kusmawati, Ketua PKPB Universitas Airlangga, kepada UNAIR.NEWS, Selasa (18/2).
Seperti pernah diberitakan media ini, aksi kemanusiaan sebelum ini setidaknya sudah dilaksanakan PKPB sebanyak empat kali. Aksi sebelumnya disampaikan oleh masyarakat korban bencana alam tanah longsor di Kab. Ponorogo, kemudian ke masyarakat korban banjir di Kab. Pacitan, kepada anak-anak yatim piatu di sejumlah panti di Kota Surabaya.
Hari pertama yang didatangi adalah masyarakat korban banjir di kawasan Ijen, Sempol, Bondowoso. Rombongan PKPB diantar oleh ustad M. Syaifullah, pengasuh Pondok Pesantren yatim piatu “Az Zahro”. Perjalanan tidak selamanya mulus dan lancar. Medan yang dituju merupakan kawasan pegunungan di lereng kawah Ijen itu, harus melewati jalan yang berkelok-kelok. Bahkan disertai dengan siraman hujan yang sangat lebat. Sehingga dari jalan aspal terakhir jalan raya yang ada harus ditempuh selama satu jam.
”Di perjalanan kami tak henti-hentinya berdzikir dan memohon keselamatan kpd Allah SWT. Apalagi setelah melihat puing-puing rumah yang hancur terlabrak banjir, membuat kami semakin ingat kepada Allah. Kalau Allah berkehendak, apapun bisa terjadi, kun fayakun. Bayangkan, di pegunungan pun bisa banjir,” tambah Bu Wati, sapaan akrabnya.
Seperti pengakuan Susetyono, S.H, yang juga memberikan testimoni kepada Unair.news, bisa bertemu dengan masyarakat korban banjir tersebut dan mereka menyambutnya dengan suka cita, hati para anggota PKPB mengaku banyak yang senang dan trenyuh.
”Kami bersyukur dan alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa membantu kepada sesama yang sedang kesusahan,” tambah Susetyono.
Dijelaskan oleh Bu Wati, turun dari kawasan Ijen, sesampai di Kota Bondowoso sudah malam, sekitar pukul 20.00, sehingga rombongan bermalam dan beristirahat di rumah salah seorang anggota. Barulah esok paginya, Minggu (16/2) rombongan melanjutkan perjalanan ke Jember berteman cuaca yang terang benderang.
Bahkan sesampai di Kota Jember, rombongan PKPB UNAIR diterima oleh M. Ridwan, pejabat Kodim Jember. Kemudian diantar oleh beberapa anggota Kodim Jember yang lain naik menuju Desa Klungkung. Medannya tidak securam di kawasan Ijen Sempol. Tetapi jalannya sempit dan hanya bisa dilewat satu mobil.
Tetapi dengan pertimbangan karena ada salah seorang anggota PKPB yang sakit, serta medan jalan yang relatif sulit akibat banjir, maka diputuskan di sebuah Balai Desa di kawasan sekitar 7 kilometer dari lokasi banjir, bantuan diserahkan yang yang berhak menerima. Bantuan PKPB Unair diserahkan oleh “Lurah” PKPB UNAIR itu dan diterima Kepala Desa Klungkung. ”Semoga sedikit bantuan ini bermanfaat bagi warga yang terdampak, dan menjadikan amal kami yang diterima Allah SWT,” tambah Kusmawati, yang sekaligus juga memimpin perjalanan bakti sosial PKPB UNAIR ini. (*)
Penulis: Bambang BES
