Management Outlook 2022 Bahas Trend Bisnis ke Depan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Penyampaian materi oleh Sri Gunawan, DBA., dosen Manajemen FEB UNAIR pada webinar Management Outlook 2022 pada Kamis (20/1/22) melalui Zoom Meeting.

UNAIR NEWS – Webinar Management Outlook 2022 yang diadakan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Kamis (20/1/22) melalui Zoom Meeting mengusung tema The Challenges. Webinar itu menghadirkan praktisi Bangkit Kuncoro, Senior Partner di Ernst Young (EY), dan akademisi Sri Gunawan, DBA., dosen Manajemen FEB UNAIR.

Bangkit Kuncoro menyampaikan bahwa ketika akan menghadapi management outlook, terlebih dahulu harus mengusai proses manajemen strategi. Bangkit menyebut ada beberapa hal penting dalam proses manajemen strategis yaitu analisis ekternal, analisis internal, menentukan tujuan jangka panjang, mengevaluasi strategi yang dipilih, dan menerapkan startegi tersebut.

“Berbicara outlook dan masa depan tidak lepas dari kita harus sangat menguasai strategic management process seperti analisis ekternal, analisis internal, kemudian long term objective, mengevaluasi strategi yang dipilih, dan mengimplemetasikan strategi. Dalam melihat strategi pasti melihat peluang dan jangan pernah lupa melihat tipe-tipe risiko. Sesungguhnya manajemen risiko dan strategi manajemen itu melekat,” jelasnya.

Selanjutnya, Gunawan menyampaikan beberapa tren bisnis yang akan muncul pada tahun 2022. Tren bisnis pertama berkaitan dengan sustainability yaitu setiap perusahaan harus menghilangkan atau mengurangi biaya lingkungan dalam melakukan bisnis. Kedua, shifting on talent pool yaitu pekerjaan penuh waktu tradisional akan menjadi sesuatu dari masa lalu dan perusahaan beralih mempekerjakan orang berdasarkan kontrak.

Ketiga, berkaitan dengan flatter and more agile yaitu perusahaan menyesuaikan bahwa sekarang banyak pekerja-pekerja freelance. Keempat, co-operation/intergration yaitu integrasi pasokan lebih baik, lebih banyak integrasi data, dan berbagi data antarorganisasi, dan bahkan kerja sama antar-pesaing.

“Dengan kondisi yang ada saat ini mulai diterapkan WFO 50 persen yang kemarin sudah hampir 100 persen kemudian sekarang balik lagi. Sehingga yang namanya hybrid work ini akan muncul dan terus akan berkembang. Dengan kondisi yang seperti itu, pemulihan ekonomi juga masih tertatih-tatih, maka akan muncul berbagai tren bisnis yang sudah bisa kita amati,” jelasnya.

Pada akhir Gunawan menyampaikan hal penting yang dapat dilakukan perusahaan agar terus bertahan.

“Bagaimana perusahaan bisa bertahan dari krisis dan bisa survive dari berbagai masalah, selama ini kita melihat tiga hal besar yang membuat perusahaan bisa bertahan yaitu fleksibilitas keuangan, keragaman portfolio, dan kegesitan perusahaan. Selain itu terdapat juga tiga hal lainnya seperti adanya tujuan, kepercayaan, dan stakeholders,” jelasnya.

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp