UNAIR Berikan Gelar Guru Besar Kehormatan Kepada Prof Nicolaas C Budhiparama

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof. Nicolaas C. Budhiparama usai dikukuhkan sebagai guru besar kehormatan oleh Rektor UNAIR Prof Moh Nasih. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) mengukuhkan Prof Nicolaas C Budhiparama dr PhD Sp OT(K) FICS sebagai Guru Besar Kehormatan. Prosesi pengukuhan dilaksanakan pada Selasa (1/3/2022) di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR.

“Atas nama seluruh sivitas akademika Universitas Airlangga kami mengucapkan selamat atas pengukuhan sebagai guru besar di Universitas Airlangga untuk ilmu kedokteran kepada Prof Nicolaas” ujar Rektor UNAIR Prof Mohammad Nasih.

Pengukuhan guru besar itu dilaksanakan secara luring terbatas dengan protokol kesehatan  ketat. Acara juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Universitas Airlangga.

Dalam pengukuhan yang dihadiri secara terbatas itu, rektor UNAIR menyampaikan bahwa di Indonesia banyak orang hebat. Secara teknis, akademis dan pengetahuan orang-orang Indonesia tidak kalah hebat dengan orang di luar negeri.

Menurutnya, peneliti di Indonesia banyak menghasilkan karya hebat. Namun sangat disayangkan banyak karya tidak berlanjut sampai proses pengembangan produk.

“Jurnalnya Prof Nicolaas dan kawan kawan sudah sangat luar biasa, tapi biasanya yang memanfaatkan justru bukan orang indonesia. Yang memanfaatan adalah orang-orang luar,” ucap Rektor.

Rektor UNAIR menambahkan bahwa keberhasilan dalam berinovasi harus didukung oleh iklim bisnis yang baik. Jika iklim bisnis didorong untuk bisa memelihara dan melindungi karya besar putra-putri bangsa, tentu banyak karya yang bermanfaat untuk umat manusia.

“Oleh karena itu pembenahan infrastruktur, riset, dan inovasi tidak hanya perlu dilakukan skala mikro dalam arti teknis maupun laboratorium, tapi secara makro dalam bisnis juga harus mendapatkan perhatian yang besar,” ucap Prof Nasih.

Sebagai informasi, Prof Nicolaas telah banyak mendedikasikan diri dan keilmuannya dalam bidang ortopedi di Indonesia. Ia menjadi salah satu peraih Habibie Prize 2021 berkat kontribusinya terhadap berbagai teknik operasi terkini di bidang ortopedi, salah satunya operasi berbasis navigasi komputer.

Selain itu,  dokter yang menjabat sebagai  Presiden A.S.I.A (Arhtoplasty Society in Asia) 2019-2021 itu pernah meraih Rekor MURI sebagai ilmuwan Indonesia yang menjabat di tiga organisasi ortopedi dunia.

Acara pengukuhan guru besar kehormatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh publik secara offline, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 1993-1998 Prof DR ng Wardiman Djojonegoro, Ketua Badan Pemeriksa keuangan Dr Agung Firman Sampurna CSFA CFrA CGCAE QGIA, Wakil Ketua DPR RI Dr H Rachmad Gobel, Ketua Umum Partai NASDEM & Pimpinan Media Group Surya Paloh, Gus Muwafiq, dan sejumlah tokoh penting lainnya.

Hadir pula secara daring dan turut memberikan sambutan Presiden Indonesia ke-5 Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Dr. (H.C.) Drs H. Muhammad Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-6 periode 1998 –1999 Dr Ir Akbar Tandjung, Direktur Pusat Studi Al-Quran Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, dan sejumlah tokoh penting lainnya. (*)

Penulis : Haryansyah Setiawan

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp