Daun Sambiloto, Tanaman Obat Herbal Menangkal Penyakit Malaria di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Di Indonesia, prevalensi malaria cukup tinggi. Indonesia menduduki peringkat ke-26  di antara negara di dunia yang endemik malaria dengan prevalensi 9,19 per 100 penduduk.  Malaria masih menjadi masalah kesehatan besar baik di dunia maupun di Indonesia. Malaria  yang disebabkan oleh parasit darah Plasmodium yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles  memberi kerugian yang sangat fatal. Mengingat infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium ini masih  menjadi endemik di beberapa wilayah Indonesia 

Adanya resistensi parasit terhadap obat standar yang ada, membuat diperlukannya  penemuan obat malaria baru. Beberapa tanaman Indonesia diketahui memiliki aktivitas  antimalaria dan secara empiris telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat  malaria. Tanaman obat herbal yang memiliki banyak khasiat salah satunya yaitu Daun  Tanaman Sambiloto.Tanaman sambiloto mudah ditemukan di ladang atau halaman rumah.  Jangan heran, sambiloto merupakan tanaman obat keluarga (TOGA). 

Tenar sebagai tanaman herbal, sambiloto mengandung banyak senyawa aktif  didalamnya yaitu mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin, serta daun  sambiloto mengandung Kalsium, Karbon Aktif, Vitamin A, Kalium dan Besi. Selain itu,  sambiloto memiliki sifat antiradang, penghilang nyeri, dan penawar racun. Jadi jangan heran 

jika sambiloto tenar di dalam dunia pengobatan herbal. Serta komponen senyawa aktif dalam  tanaman sambiloto memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. 

Sambiloto (A. Paniculata) telah digunakan oleh masyarakat lokal sebagai obat untuk  mengurangi rasa sakit akibat gigitan ular dan serangga. Kegunaan lain adalah untuk gangguan  saluran cerna, tekanan darah tinggi, encok, raja singa, sakit haid, gangguan hati dan penyakit  kuning. Selain sebagai obat, sambiloto juga memilki khasiat yaitu meningkatkan imunitas  tubuh. 

Secara in vivo dan in vitro maupun uji klinis, daun tanaman sambiloto ini bermanfaat  sebagai obat antimalaria . Tentu kami tidak bisa langsung menerima ini adalah obat antimalaria  di masyarakat, oleh sebab itu rencana thesis saya akan mencoba membuktikannya melalui  pengembangan lebih lanjut terhadap obat tanaman sambiloto secara profilaksis maupun terapi  komplementer pada subjek yang lebih luas untuk menjamin efektivitas dan keamanan obat  herbal sebelum dipasarkan secara luas kepada masyarakat terkhusus pada daerah Endemik  Malaria di Indonesia.  

Penulis : HANIFAH KHAIRUN NISA

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp